Page 75 - Stabilitas Edisi 188 Tahun 2022
P. 75
arus diakui kesadaran
global akan pentingnya
penerapan praktik
Hbisnis yang lebih
memperhitungkan dampaknya kepada
lingkungan semakin meningkat. Semakin
banyak negara dan pelaku bisnis yang
meningkatkan perhatiannya pada
dampak dari perubahan iklim.
Hal itu dibuktikan ketika Indonesia PreSidenSi
terpilih ketua dalam menjadi Presidensi g20 indoneSia
G20, perubahan iklim menjadi agenda
utama untuk dibahas dalam pertemuan BerkoMitMen
puncaknya. Sebagai tuan rumah, UntUk Mendorong
Indonesia menghelat Pertemuan tindakan kolektif,
Sustainable Finance Working Group
ketiga (3 SFWG) untuk pembahasan dan MengeMBangkan
rd
intensif mengenai perkembangan terkini Model Praktik
terkait pembangunan berkelanjutan dan
perubahan iklim. UntUk MeMBerikan
Dalam mendorong peningkatan haSil nyata dalaM
aksesibilitas dan keterjangkauan
instrumen keuangan berkelanjutan, MenCaPai agenda rahayu Puspasari,
para anggota G20 menyoroti pentingnya 2030 UntUk tUjUan Kabiro Komunikasi dan Layanan
peningkatan penggunaan teknologi Informasi Kemenkeu
digital. Hal itu penting untuk mengurangi PeMBangUnan
beban biaya operasional dalam praktik BerkelanjUtan dan
keuangan berkelanjutan, khususnya bagi
sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Perjanjian PariS.
Serta mendorong pemerintah membantu
perusahaan dalam mengadaptasi
Sustainable Supply Chain Finance (SSCF).
“Presidensi G20 Indonesia
berkomitmen untuk mendorong tindakan Destry Damayanti mengatakan bahwa penanganan masalah cuaca ekstrem
kolektif, dan mengembangkan model peringatan itu tidak muncul tanpa telah mencapai 5,1 triliun dolar AS dalam
praktik untuk memberikan hasil nyata alasan. Pasalnya, pemanasan global 20 tahun terakhir, dan lebih tinggi dari
dalam mencapai Agenda 2030 untuk akan membuat dunia mengalami cuaca biaya penanganan krisis global pada
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ekstrem, krisis air bersih, kebakaran 2008. “Sedangkan sejumlah analis
dan Perjanjian Paris,” ungkap Kepala hutan, dan gangguan lingkungan. Jika menyebut, tanpa adanya aksi penanganan
Biro Komunikasi dan Layanan Informasi hal itu meledak maka semua pihak akan perubahan iklim maka suhu bumi akan
Kementerian Keuangan Rahayu terkena dampaknya dan semua otoritas naik 3,2 derajat celcius dan ekonomi
Puspasari, pertengahan Juni 2022. akan kelimpungan menanggulangi dunia akan tergerus hingga 80 persen.
Perubahan iklim juga telah menjadi efeknya. Ancaman yang nyata ini harus benar-
perhatian serius dari otoritas keuangan, Karenanya, perubahan iklim harus benar ditangani sedini mungkin,” kata
salah satunya adalah Bank Indonesia. diatasi bersama-sama oleh seluruh Destry.
Bahkan otoritas moneter itu juga telah negara di dunia tanpa terkecuali. Apalagi, Saat ini semua otoritas sudah
mewanti-wanti pelaku industri keuangan berdasarkan perhitungan para ahli, bersedia untuk memnuhi komitmen
bahwa perubahan iklim yang disebabkan biaya penanganan akibat perubahan yang dicetuskan dalam Perjanjian Paris
meningkatnya emisi karbon dan kenaikan iklim lebih mahal dibandingkan dengan atau Paris Agreement pada 2015. Di
suhu bumi berpotensi mengganggu biaya penanganan krisis keuangan global dalamnya semua pihak diharapkan untuk
stabilitas moneter dan sistem keuangan. seperti yang terjadi pada 2008. menghindarkan bumi dari kenaikan
Menurut Deputi Gubernur Senior BI Menurut catatan Destry, biaya temperatur sebesar 2 derajat celcius.
www.stabilitas.id Edisi 188 / 2022 / Th.XVII 75

