Page 51 - Stabilitas Edisi 184 Tahun 2022
P. 51

udah sejak awal pandemi,    perusahaan pembiayaan.
                pelaku bisnis pembiayaan       Rasio pembiayaan bermasalah (non
                mengharapkans uluran tangan   performing financing/NPF) perusahaan
          Sotoritas untuk menyelamatkan     pembiayaan, dengan kebijakan itu tidak
          bisnis mereka dari keterpurukan. Maka   lantas melonjak. Akibatnya, perusahaan
          ketika stimulus itu diberikan pada tahun   tidak perlu menaikkan cadangan kerugian
          lalu optimisme langsung terbit, meski   penurunan nilai (CKPN) yang bisa
          kebijakan itu hanya berumur setahun.   menurunkan laba bersih. “Dengan asumsi
            Kekhawatiran kembali muncul     tersebut kinerjanya bisa menjadi lebih
          manakala menjelang berakhirnya    baik dan dampak kepada harganya bisa
          relaksasi aturan itu, pandemi belum   direspon dengan positif,” ujar Sukarno.
          kunjung mereda. Tetapi pada akhirnya   Ketua Umum Asosiasi Perusahaan
          ketakutan itu terobati ketika otoritas   Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi
          memutuskan memperpanjang kebijakan   Wiratno menyatakan, relaksasi tersebut
          tersebut. Kebijakan itu diharapkan   memang yang dibutuhkan multifinance
          bisa menjadi penyemangat bagi     dan para debitur. Pasalnya, masih ada
          pelaku industri multifinance untuk bisa   sekitar 20-30 persen debitur terkena
          menumbuhkan kinerja tahun ini.    dampak Covid-19 yang belum pulih.
            Deputi Komisioner Hubungan         “Kami menyambut positif, artinya ini
          Masyarakat dan Logistik Otoritas   memberi sinyal bahwa OJK mendukung
          Jasa Keuangan (OJK) Anto Prabowo   terkait debitur-debitur yang sebenarnya
          menjelaskan, pihaknya memperpanjang   sebagian besar atau 70 persen sudah
          stimulus Covid-19 untuk sektor industri   kembali membayar secara normal. Tapi             Riswinandi
          keuangan non-bank (IKNB) dalam    memang, masih ada sekitar 20-30 persen
          Peraturan OJK No.30/POJK.05/2021.   debitur itu masih terkena dampak,” kata
          Sebelumnya, stimulus ini akan berakhir   Suwandi.
          pada 17 April 2022, namun diperpanjang   Dia menerangkan, debitur yang          mereka (pelaku
          menjadi 17 April 2023.            belum bangkit umumnya berasal dari                bisnis) perlu
            “Peraturan ini dikeluarkan setelah   sektor pariwisata. Seperti pihak debitur   melakukan upaya
          mencermati perkembangan pandemi   yang usahanya mengoperasikan bus-
          yang diperkirakan masih terus     bus besar di Bali. Meski permintaan jasa           lebih untuk
          berlangsung dan memberikan dampak   antar memang sudah mulai terjadi, tapi   mendapat dukungan
          negatif bagi debitur dan lembaga jasa   bisnis tersebut belum pulih sepenuhnya.
          keuangan non bank yang berpotensi   Berbagai kendala masih menghambat           pendanaan dari
          mengganggu kinerja,” kata Anto dalam   untuk sektor pariwisata bisa benar-  perbankan maupun
          keterangan resmi belum lama ini.  benar pulih. “Beberapa sektor ekonomi
            Salah satu isi dari stimulus itu adalah   masih terkena dampak pandemi Covid-  pasar modal. Ini tentu
          perpanjangan kebijakan restrukturisasi   19, ini yang masih perlu dibantu   akan berpengaruh
          pembiayaan yang dilakukan         pembiayaannya direstrukturisasi atau di-
          multifinance. Anto menyebut, hingga   rescheduling,” tandas Suwandi.       pada pertumbuhan
          27 Desember 2021, total restrukturisasi   Direktur Keuangan PT BFI Finance          pembiayaan.
          pembiayaan sudah mencapai Rp218,95   Indonesia Tbk (BFIN) Sudjono
          triliun dengan jumlah kontrak yang   menyatakan, debitur restrukturisasi yang
          disetujui permohonannya sebanyak 5,22   masih tersisa saat ini kebanyakan berasal
          juta kontrak restrukturisasi.     dari debitur mesin-mesin non-alat berat.
            Langkah OJK memperpanjang       Jumlah debitur yang berasal dari pelaku
          stimulus diyakini bisa mendorong   sektor manufaktur tersebut berjumlah
          saham-saham perusahaan pembiayaan.   sekitar 10 persen dari pemiliki piutang
          Head of Equity Research PT Kiwoom   aktif saat ini.
          Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas   Dia menjelaskan, debitur yang masuk
          berpendapat, perpanjangan kebijakan   ke dalam kategori terdampak parah
          ini akan berdampak positif untuk kinerja   Covid-19 biasanya sudah mengambil


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi No.184 / Tahun 2022 51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56