Page 53 - Stabilitas Edisi 184 Tahun 2022
P. 53
up dan berani membayar DP tinggi,” Sementara itu, Kepala Eksekutif
ucapnya. Pengawas IKNB OJK Riswinandi
Ristiawan berpesan kepada mengatakan, salah satu indikator
perusahaan pembiayaan yang memiliki pertumbuhan industri ini adalah gearing
bisnis di pembiayaan kendaraan ratio yang relatif rendah. Menurut dia,
konsumtif untuk secara cermat multifinance menghadapi tantangan
memperhatikan debitur restrukturisasi ini. untuk meraih sumber dana. “Mereka
Multifinance harus bisa berkomunikasi perlu melakukan upaya lebih untuk
secara baik-baik dengan debitur yang mendapat dukungan pendanaan dari
terdampak pandemi dan sudah tidak kuat perbankan maupun pasar modal.
mencicil. Ini tentu akan berpengaruh pada
pertumbuhan pembiayaan,” imbuh dia.
Tumbuh 12 Persen Riswinandi menuturkan,
OJK tentu berharap banyak pertumbuhan piutang pembiayaan akan
pada relaksasi ini demi menjaga asa bergantung pada kondisi perekonomian
sektor multifinance. Tahun ini, OJK dalam negeri yang terefleksi dari
memproyeksi pertumbuhan pembiayaan pergerakan aktivitas masyarakat. Secara
multifinance sebesar 12 persen. Namun tidak langsung, pergerakan masyarakat
demikian, proyeksi itu bergantung pada bakal mulai mendongkrak daya beli dan
kondisi perekonomian dan pendanaan minat untuk berbelanja barang, termasuk
yang lebih kondusif. kendaraan bermotor roda dua atau roda
Ketua Dewan Komisioner OJK empat.
Wimboh Santoso meyakini, kinerja Selain itu, produksi komoditas batu Suwandi Wiratno
industri pembiayaan tahun ini bisa lebih bara dan perkebunan juga diharapkan
baik dibandingkan tahun 2021. Prediksi konsisten meningkat. Pertumbuhan
itu tidak bisa dilepaskan dengan proyeksi di sektor komoditas diharapkan bisa
pertumbuhan ekonomi Indonesia mendongkrak permintaan alat berat kami menyambut
sebesar 5,2 persen untuk 2022. Selain dan juga kebutuhan akan pembiayaan positif, artinya
itu, gearing ratio multifinance atau dari multifinance. Hal serupa turut ini memberi
batas maksimal kemampuan meminjam diharapkan terjadi pada sektor lainnya.
multifinance juga relatif menurun Riswinandi menyebut, NPF sinyal bahwa OJk
menjadi 1,9 kali pada akhir 2021 atau multifinance sampai dengan Desember mendukung terkait
lebih rendah dari 2,15 kali pada akhir 2021 terjaga di posisi 3,53 persen atau
2020. Angka itu jauh di ambang batas jauh lebih rendah dibandingkan Juli debitur-debitur yang
maksimal sebesar 10 kali. 2020 yang sempat menyentuh level 5,6 sebenarnya sebagian
Dia menuturkan, piutang persen. Sedangkan nilai restrukturisasi
pembiayaan masih akan didominasi pembiayaan multifinance tercatat besar sudah kembali
dari lini kendaraan bermotor, meski mencapai Rp 218,95 triliun terhadap membayar secara
pertumbuhan juga akan didukung sebanyak 5,2 juta kontrak.
sejumlah lini lainnya. Meski begitu, Riswinandi menambahkan, normal. Tapi memang,
permintaan kendaraan bermotor masih pertumbuhan piutang pembiayaan masih ada sekitar 20-
akan dipengaruhi situasi perekonomian harus disertai dengan perbaikan pada
tahun ini yang diharapkan dapat lebih kualitas aset. Oleh karena itu, mitigasi 30 persen yang masih
baik. risiko mesti terus dibenahi. Saat ini terkena dampak.
“Dengan kondisi ekonomi yang lebih multifinance sudah bisa melihat data
bagus, orang pasti ganti kendaraan, kredit atau pembiayaan melalui SLIK,
apalagi pemerintah mendorong aset debitur yang dijaminkan juga sudah
kendaraan berbasis baterai. Kalau tercatat di asset registry. Pendekatan-
ekonomi tumbuh dan pengangguran pendekatan itu diharapkan bisa
turun maka pembiayaan juga tumbuh,” dimanfaatkan multifinance untuk lebih
jelas Wimboh dalam acara Pertemuan selektif memilih debitur dalam rangka
Tahunan OJK awal tahun 2022. menjaga kualitas aset.
www.stabilitas.id Edisi No.184 / Tahun 2022 53

