Page 69 - Stabilitas Edisi 184 Tahun 2022
P. 69

bisnis pembiayaan pada 2022 sangat
          menjanjikan karena segmen penduduk
          berpenghasilan menengah ke bawah
          diperkirakan akan mengalami perbaikan
          pendapatan. “Pada 2021 ini saja sudah
          ada tren meningkat. Kami melihat para
          pekerja di sektor menengah ke bawah
          sudah membaik pendapatannya,” kata
          Djaja.
            Ini juga didukung oleh kondisi
          perekonomian dalamnegeri. Pasalnya,
          pemerintah tetap menggencarkan
          pembangunan infrastruktur, ditambah
          pula membaiknya harga komoditas baik
          di sektor perkebunan maupun mineral.
            Kendati demikian, sejumlah
          tantangan tetap menghantui pelaku
          industri pada 2022 karena masyarakat
          mulai beradaptasi dengan sistem
          digital dalam transaksi keuangan. Bagi
          perusahaan pembiayaan yang tidak fokus
          menjalankan digitalisasi maka dipastikan
          akan ditinggalkan oleh nasabahnya.
            Dalam hal ini, WOM Finance
          menempatkan penyempurnaan
          sistem digitalisasi sebagai bagian
          penting dalam strategi meningkatkan
          performa pada 2022 mendatang.
          Perseroan memudahkan konsumen
          dalam mengakses produk dan juga
          mempercepat proses. “Kami terhubung
          dengan beberapa channel pembayaran,
          ini juga kami percepat di tingkat kantor
          cabang yang berjumlah 166,” kata dia.                                               Multifinance akan
            Perseroan juga telah menjalankan                                                 mengincar nasabah
          sentralisasi proses operasional dan   Pada 2021, WOM Finance mencatat              existing, apalagi saat
          kredit serta optimalisasi produktivitas   performa positif. Hingga September         ini mereka sudah
          dan efektivitas tenaga pemasaran dan   2021, WOM Finance merealisasikan                diperbolehkan
                                                                                                  menyalurkan
          penagihan. Untuk pengembangan     pembiayaan sebesar Rp 3 triliun atau                   dana tunai
          produk, perseroan telah meluncurkan   meningkat dari Rp 1,8 triliun pada
          produk baru, yakni pembiayaan logam   periode yang sama tahun lalu. Sementara
          mulia bernama MasKu pada Agustus   laba mencapai Rp76 miliar atau
          lalu.                             meningkat 34  persen dibandingkan
            Djaja mengungkapkan, adanya     tahun 2020.
          pandemi Covid-19 tidak menjadi       Sampai akhir tahun 2021, WOM
          penghalang perseroan dalam        Finance menargetkan pendapatan
          menumbuhkan kinerja. “Keberhasilan   Rp4 triliun dan laba Rp 100 miliar.
          perseroan dalam menjalankan       Sedangkan pada 2022, perusahaan
          keseluruhan strategi di tengah masa sulit   pembiayaan ini optimistis dapat
          pandemi Covid-19 memberikan dampak   merealisasikan pembiayaan Rp 5 triliun
          yang positif bagi pencapaian kinerja   atau setara pembiayaan 300 ribu unit
          Perusahaan, kata Djaja.           kendaraan roda dua dan roda empat.


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi No.184 / Tahun 2022 69
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74