Page 71 - Stabilitas Edisi 184 Tahun 2022
P. 71
ampir semua pihak sepakat scarring effect yang berasal dari pandemi
bahwa krisis kesehatan ini dengan mengkalibrasi kebijakan
tidak akan berlalu dalam untuk meningkatkan produktivitas dan
Hwaktu dekat bahkan akan investasi, serta strategi realokasi tenaga
berdampingan terus dengan kehidupan kerja dan modal,” jelas Gubernur BI
manusia sebagai penyakit biasa. Sektor Perry Warjiyo, pada pertemuan Menteri
bisnis di jasa keuangan pun harus Keuangan dan Bank Sentral Negara G20
menerima kondisi itu. Februari lalu.
Oleh karena itu tidaklah berlebihan Pandemi Covid-19, lanjut Perry, telah
jika IMF mengatakan bahwa krisis memperlebar ketimpangan terutama
pandemi ini akan menimbulkan bagi kelompok yang paling rentan,
luka yang bertahan lama sehingga termasuk UMKM. Untuk mendorong
akan menjadi tantangan yang selalu inklusi keuangan, Presidensi G20
menemani. Apalagi belakangan selalu Indonesia akan fokus pada inklusi
bermunculan varian baru dari Covid- keuangan digital dan keuangan UMKM
19 yang tak henti-hentinya mengganjal melalui implementasi Financial Inclusion
proses pemulihan ekonomi. Action Plan (FIAP), dengan terus
“Varian Omicron meningkatkan mempromosikan penggunaan teknologi
ketidakpastian. Ini dapat muncul digital untuk mendukung ekonomi yang
dan membebani aktivitas ekonomi di lebih inklusif.
masa depan juga,” ujar Deputi Utama Perry menegaskan bahwa strategi
Managing Director Dana Moneter terkait scarring effect akan dilakukan
Internasional (IMF) Geoffrey Okamoto dengan memunculkan langkah-langkah Geoffrey Okamoto
dalam pertemuan pejabat tinggi sektor sinergis dan kolaboratif dari semua
keuangan di Bali akhir tahun lalu. pihak. Dari sisi korporasi, diharapkan
“Krisis (Covid-19) kemungkinan akan ada kontribusi peran perusahaan
memiliki bekas luka yang bertahan lama melalui penguatan strategi bisnis dan Varian Omicron
pada ekonomi dan beri tekanan pada perbankan melalui partisipasi kredit/ meningkatkan
kelompok rentan,” sambung dia. pembiayaan ke sektor riil. Sementara itu ketidakpastian.
IMF telah mengeluarkan prediksi, peran lembaga-lembaga yang tergabung
setelah terkontraksi 3,3 persen pada dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan Ini dapat muncul
2020, ekonomi global akan tumbuh 5,9 (KSSK) ditempuh melalui kebijakan yang dan membebani
persen pada 2021 dan akan melambat mendorong kredit pembiayaan untuk
ke 4,4 persen pada 2022. Faktor yang sektor prioritas. aktivitas ekonomi di
berkontribusi terhadap perlambatan Adapun peran dari sisi pemerintah masa depan. krisis
tersebut di antaranya meningkatnya melalui program reformasi struktral
harga pangan dan energi, potensi dalam menyediakan iklim investasi kemungkinan akan
kenaikan suku bunga, gangguan rantai yang kondusif, tata niaga, perpajakan, memiliki bekas luka
pasokan, bencana akibat perubahan infrastruktur, digitalisasi keuangan dan
iklim, dan meningkatnya ketegangan implementasi UU Cipta Kerja. Terkait yang bertahan lama
geopolitik. ini, bank sentral telah melakukan pada ekonomi dan
Bank Indonesia tampaknya sepakat reformasi struktural di pasar keuangan,
dengan laporan yang dilansir lembaga pendalaman pasar keuangan, digitalisasi beri tekanan pada
debitur global itu. Momentum Indonesia sistem pembayaran, dan mendukung kelompok rentan.
sebagai Presidensi G20 pun akan upaya pembiayaan bagi ekonomi untuk
dimanfaatkan oleh BI untuk mengajak meredam scarring effect tersebut.
negara-negara lain untuk bergandengan Kepala Badan Kebijakan Fiskal,
tangan mengatasi risiko yang diistilahkan Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu,
dengan efek luka memar (scarring effect) sempat menyatakan bahwa terdapat
tersebut. tiga prioritas agenda Presiden RI terkait
“Dalam hal ini, akan dibahas presidensi G20 Indonesia, yaitu arsitektur
bagaimana G20 dapat mengatasi kesehatan global, digital ekonomi,
www.stabilitas.id Edisi No.184 / Tahun 2022 71

