Page 75 - Stabilitas Edisi 184 Tahun 2022
P. 75

dari investasi berbasis ESG ini belum
                                            bisa terpenuhi,”kata Head of Research
                                            PT Yuanta Sekuritas Indonesia Chandra
                                            Pasaribu. Sebabnya, “kebijakan
                                            pemerintah Indonesia terkait ESG saat ini
                                            masih dalam tahap awal.”
                                               Misalnya, dalam pengurangan gas
                                            karbondioksida (CO2) dalam pembangkit
                                            listrik. Sebelumnya, pembuangan
                                            gas CO2 ini bebas-bebas saja karena
                                            tidak ada kebijakan disinsentif.
                                            Namun, sekarang perusahaan harus
                                            mengeluarkan investasi baru untuk
                                            bisa menangkap partikel CO2 atau
                                            menggunakan mesin baru yang emisinya
                                            lebih rendah. “Padahal produksi yang
                                            dihasilkan relatif sama, namun ada biaya
                                            tambahan,” kata Chandra.
                                               Begitu juga dengan penggunaan
                                            energi alternatif, biaya investasi untuk
                                            pembangunan seperti pembangkit listrik
                                            tenaga angin atau geothermal jauh lebih
                                            mahal dari batu bara. Tambahan biaya                Chandra Pasaribu
                                            investasi ini harus dipikirkan bersama.
                                               Melihat hal ini, investor institusional
                                            yang ingin terlibat dalam investasi hijau
                                            tentunya akan berpikir dua kali. “Tidak   Investor institusional
                                            ada cerita harus investasi ESG, return    yang ingin terlibat
                raktik investasi yang       on investment (ROI)-nya kecil, kecuali        dalam investasi
                memperhatikan kelestarian   ada perkembangan teknologi,” papar
                lingkungan di Indonesia     Chandra.                                hijau tentunya akan
          Pmemang masih belum                  Intinya menurut Chandra, pemerintah      berpikir dua kali.
          sesemarak di belahan dunia Eropa   perlu membuat kebijakan yang
          dan negara-negara maju lainnya.   memperhatikan nilai ekonomi dari             Tidak ada cerita
          Namun demikian tren ke arah sana   investasi hijau. Kebijakan tersebut juga     harus investasi
          sudah mulai terlihat kendati tantangan   harus dibuat secara komprehensif agar
          mempertahankan momentum tersebut   bisa dijalankan dengan tepat sasaran          ESG, return on
          cukup berat.                      untuk mencegah praktik greenwashing.      investment (ROI)-
            Ketika berbicara investasi,        Praktik meningkatkan citra
          masyarakat Indonesia selalu mengaitkan   perusahaan melalui branding ekonomi   nya kecil, kecuali
          dengan prinsip bagaimana mengubah   hijau, saat ini belum jelas kebijakannya.   ada perkembangan
          uang menjadi lebih banyak uang. Isu   Untuk itu, regulator perlu mencermati
          inilah yang menyebabkan banyak    strategi yang dilakukan perusahaan                   teknologi.
          investor belum tertarik untuk ikut   dalam menerapkan investasi hijau.
          menyemarakkan investasi berkelanjutan.
            Tantangan meningkatkan nilai    Taksonomi Hijau
          keekonomian dari praktik bisnis berbasis   Pemerintah sejauh ini mengklaim
          Economics, Social dan Governance (ESG)   sudah mengeluarkan beberapa kebijakan
          tentu harus menjadi perhatian otoritas   untuk bisa mengurai permasalahan di
          agar minat investor pada penanaman   investasi hijau. Juru Bicara Otoritas
          modal ‘hijau’tidak redup.         Jasa Keuangan (OJK) Sekar Putih
            “Nilai ekonomi dari nilai ekonomi   mengungkapkan, bentuk komitmen OJK


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi No.184 / Tahun 2022 75
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80