Page 76 - Stabilitas Edisi 184 Tahun 2022
P. 76

mANAJEmEN RISIKO




                                            adalah melalui penerbitan Roadmap   instrumen ESG perlu pendekatan
                                            Keuangan Berkelanjutan dan Taksonomi   spesifik. Maksudnya, harus dipetakan
                                            Hijau.                             dulu segmen investornya berdasarkan
                                               Sekar menjelaskan, pihaknya sudah   level pendidikan dan preferensinya.
                                            memiliki dua Roadmap Keuangan      Kemudian, baru menggunakan metode
                                            Berkelanjutan, yakni Roadmap Keuangan   sosialisasi yang khusus.
                                            Berkelanjutan Tahap I 2015-2019       Metode ini sudah dilakukan untuk
                                            dan Tahap II 2021-2025. OJK juga   segmen UMKM. “Nanti kami petakan
                                            telah mengeluarkan kebijakan dalam   juga untuk ESG. Karena ada banyak
                                            mendukung indeks sektoral, melalui   pertanyaan secara spesifik untuk industri
                                            obligasi hijau dan kendaraan listrik serta   tertentu. Jadi, pendekatannya juga harus
                                            pembentukan carbon exchange. “OJK   sesuai dengan karakter investor,” kata
                                            juga telah menyusun Taksonomi Hijau   Luthfi.
                                            yang dapat menjadi landasan untuk
                                            menyusun kebijakan untuk pemberian   Reksadana ESG
                                            insentif atau disinsentif bagi berbagai   Selain OJK, Bursa Efek Indonesia
                                            kementerian dan lembaga,” jelas Sekar.  (BEI) juga sudah mengeluarkan produk
                                               Taksonomi adalah ilmu tentang   reksadana dan exchange traded
                                            pengklasifikasian atau pengelompokan   fund (ETF) berbasis ESG. Direktur
                                            sesuatu. Maka dari itu taksonomi hijau   Pengembangan Bursa Efek Indonesia
                                            adalah pengelompokan sektor dan    (BEI) Hasan Fawzi menyebutkan, pada
                                            subsektor ekonomi terkait kelestarian   2017, baru ada tujuh produk reksadana
                              Hasan Fawzi   lingkungan yang telah dikonfirmasi   dan ETF berbasis ESG dengan dana
                                            oleh kementerian terkait di Indonesia.   kelolaan sebesar Rp730 miliar. Namun,
                                            Ada setidaknya 2.733 klasifikasi sektor   pada Oktober 2021, jumlah produk
                   kesadaran akan           dan sub-sektor ekonomi dengan 919   bertambah menjadi 15 dengan dana
                                            diantaranya telah dikonfirmasi. Adanya
                                                                               kelolaan mencapai Rp3,38 triliun.
               pentingnya ESG ini           Taksonomi Hijau menjadikan Indonesia   Peningkatan dana kelolaan itu tidak
            yang harus lebih dulu           salah satu negara di dunia yang telah   terjadi tiba-tiba. Hasan mengatakan
                                            memiliki standar nasional sektor
                                                                               BEI sudah merancang indeks saham
                  ditekankan pada           ekonomi hijau seperti Tiongkok, Uni   yang bisa menjadi acuan dalam
            perusahaan tercatat.            Eropa dan ASEAN.                   investasi berkelanjutan. Acuan dibuat,
                                               Selain sebagai landasan untuk
                                                                               bekerjasama dengan lembaga yang
            Biar mereka bersaing            pemberian insentif atau disinsentif,   peduli pada keuangan berkelanjutan
             untuk bisa masuk ke            Taksonomi Hijau juga sebagai landasan   seperti Yayasan Kehati. Dari kerjasama
                                                                               itu, BEI meluncurkan dua indeks, yaitu
                                            untuk menyusun skema pembiayaan
                indeks ESG. kalau           yang berkelanjutan di industri     IDX ESG Leaders dan indeks saham
                tidak masuk, nanti          jasa keuangan untuk mendukung      Sustainable and Responsible Investment
                                            pengembangan ekonomi baru. Bentuk
                                                                               (SRI) Kehati. Pada 20 Desember 2021
                  jadi malu sendiri.        pengembangan ekonomi baru itu, yakni   lalu, BEI kembali meluncurkan dua
                                            pendirian bursa karbon dan penerbitan   indeks baru, yakni ESG Sector Leaders
                                            Taksonomi Hijau 1.0.               IDX Kehati dan Indeks ESG Quality 45
                                               Kehadiran Taksonomi Hijau,      IDX Kehati.
                                            diharapkan bisa mendorong peningkatan   Menurut Hasan, penerapan ESG
                                            investasi hijau serta keterlibatan seluruh   dalam berinvestasi seharusnya tidak
                                            investor, termasuk investor institusional   bisa dihindari. Di luar negeri, ia
                                            untuk mendukung pengembangan       mencontohkan, ada sanksi atau hukuman
                                            ekonomi hijau.                     kepada perusahaan tercatat yang
                                               Kepala Departemen Pengawas      belum menerapkan  ESG. Di Indonesia,
                                            Pasar Modal IA OJK Luthfi Zain Fuady   sanksi memang belum ada, namun
                                            menambahkan, untuk menggerakkan    bursa sudah mewajibkan pelaporan
                                            investor ritel dan institusional ke arah   sustainability report secara bertahap.


         76   Edisi No.184 / Tahun 2022  www.stabilitas.id
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81