Page 37 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 37

semakin kuat ketika BI Rate diturunkan   Untuk itu diperlukan terobosan kebijakan kredit
          sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen pada   yang bersifat sinergitas. Salah satunya dengan ikut
          September lalu.
            Namun perlu diwaspadai, penurunan   membiayai investasi BPI Danantara pada proyek-
          suku bunga ini juga bermata dua, di satu   proyek besar yang bisa menciptakan lapangan
          sisi akan membuat biaya kredit menjadi   kerja baru.
          lebih murah dan menjadi insentif untuk
          melakukan usaha. Tetapi di sisi lain   tahun sebesar Rp.286 triliun, sehingga   lapangan kerja baru dan memberikan
          rendahnya suku bunga rupiah ini menjadi   tambahan Rp.200 triliun tersebut   akselerasi pertumbuhan ekonomi. Seperti
          insentif buat pemilik dana untuk mencari   mencapai 70 persen dari besarnya   memperbesar pembiayaan untuk UMKM
          alternatif aset lain yang menguntungkan   tambahan kredit tahunan tersebut.   binaan yang unggul, atau memberikan
          termasuk aset non rupiah seperti     Alhasil penempatan dana pemerintah   kredit prioritas untuk perusahaan yang
          emas, valuta asing. Pengalihan aset ini   Rp200 triliun yang diharapkan menjadi   padat tenaga kerja dengan suku bunga
          bisa sudah terlihat ketika empat bank   insentif untuk mendorong permintaan   kredit khusus.
          negara telah menaikkan suku bunga   kredit melalui penurunan suku bunga   Inovasi penyaluran kredit ini menjadi
          deposito dollar AS dari sebelumnya 1,75   rupiah menjadi kurang efektif. Risiko   valid di tengah isu permintaan kredit
          persen-2,25 persen menjadi 4 persen   ini patut diwaspadai sebagai bentuk   yang melemah. Seperti dinyatakan
          efektif mulai November 2025.      crowding out effect. Alih-alih mendorong   salah satu teori ekonomi bahwa ‘supply
            Harus diakui, bagi bank penerima   kredit dengan suku bunga rendah,   creates its own demand’, maka sepatutnya
          tidak mudah mengelola tambahan    nasabah malah mengalihkan dananya   bank mulai mencari target kredit yang
          likuiditas dana pemerintah ini. Data   ke aset non rupiah dan membuat   baru dengan memperluas cakupan
          Statistik Keuangan dan Ekonomi    counterproductive -terhadap kredit.   sektor pembiayaannya terutama yang
          Indonesia (SEKI) BI dari tahun 2017   Untuk itu diperlukan terobosan   menciptakan efek pengganda yang
          sampai dengan 2024 (tidak termasuk   kebijakan kredit yang bersifat sinergitas.   tinggi. Dengan demikian penempatan
          tahun 2020) mencatat tambahan total   Salah satunya  dengan ikut membiayai   dana pemerintah sebesar Rp200 triliun
          kredit perbankan yang disalurkan oleh   investasi BPI Danantara pada proyek-  ini akan menjadi booster pertumbuhan
          bank-bank Pesero mencapai rata-rata per   proyek besar yang bisa menciptakan   ekonomi.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 217 / 2025 / Th.XXI 37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42