Page 39 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 39
syariah telah menerapkan fondasi yang
sejalan dengan prinsip keberlanjutan.
Sejumlah pakar, termasuk Rahmatina
Awaliah Kasri dari Universitas Indonesia,
menegaskan bahwa keuangan syariah
dan ESG sejatinya “berjalan dalam rel
yang sama”. Dengan fondasi seperti
itu, bank-bank syariah di Indonesia—
BSI, Muamalat, BTN Syariah, BCA
Syariah, hingga CIMB Niaga Syariah—
pun mulai memperluas langkah. Bukan
sekadar menyalurkan pembiayaan hijau,
melainkan juga membangun model
bisnis yang mendukung transformasi
menuju ekonomi berkelanjutan.
Aksi Bank Syariah
BSI sebagai bank syariah terbesar,
tampil paling menonjol dalam
lanskap ESG. Pada kuartal I 2025, BSI
mencatatkan Rp72,6 triliun pembiayaan
berkelanjutan, dengan Rp14,6 triliun Program ini tidak hanya memberi akses
dialokasikan untuk green financing dan
Rp58 triliun untuk social financing. pembiayaan, tetapi juga pendampingan
Capaian ini mencerminkan skala bisnis usaha agar UMKM bisa naik rantai pasok.
syariah yang mampu menyalurkan langkah-langkah ini menjadi alasan BSI
pembiayaan ke sektor-sektor strategis
seperti energi terbarukan, UMKM, dan terpilih mewakili Indonesia di forum SDG
inklusi keuangan. Hive ASEAN.
Selain finansial, BSI juga agresif
mengintegrasikan aspek keberlanjutan
dalam operasional. Penggunaan Rima Dwi Permatasari, SVP ESG BSI
kendaraan listrik, instalasi panel surya
di kantor pusat, hingga carbon tracking
system menjadi langkah nyata menuju
net zero. Transformasi digital lewat
aplikasi BYOND by BSI turut menekan menempatkan ESG sebagai bagian mengurangi emisi karbon. Untuk tata
jejak karbon, sekaligus memperluas akses integral dari operasional. Pada 2023, kelola, bank ini meraih sertifikasi ISO
masyarakat ke layanan keuangan syariah. bank ini menyalurkan sekitar Rp1,3 37001:2016 Sistem Manajemen Anti-
Dalam dimensi sosial, BSI triliun pembiayaan hijau dengan Penyuapan, memastikan integritas dalam
mendorong program UMKM Naik Kelas target pertumbuhan 50 persen YoY di setiap transaksi.
yang selaras dengan agenda Asta Cita tahun berikutnya. Fokusnya mencakup Presiden Direktur Imam Teguh
pemerintah. Program ini tidak hanya energi terbarukan, transportasi ramah Saptono menegaskan bahwa ESG bagi
memberi akses pembiayaan, tetapi juga lingkungan, dan proyek efisiensi energi. Muamalat bukan sekadar strategi bisnis,
pendampingan usaha agar UMKM bisa Di sisi internal, Muamalat melainkan pengejawantahan maqāshid
naik rantai pasok. SVP ESG BSI, Rima menjalankan program Beraksi untuk syariah. “Maqāshid syariah—antara
Dwi Permatasari, menegaskan bahwa Bumi yang mencakup pengurangan lain melindungi manusia dan bumi—
langkah-langkah ini menjadi alasan BSI penggunaan kertas, efisiensi energi, adalah inti operasional Muamalat. ESG
terpilih mewakili Indonesia di forum serta pelatihan karyawan terkait membingkai nilai ini agar lebih relevan
SDG Hive ASEAN. kesadaran lingkungan. Inovasi digital dalam konteks global.”
Sementara itu, sebagai pionir seperti Muamalat DIN juga memperkuat Kemudian, BTN Syariah, yang kini
perbankan syariah, Bank Muamalat efisiensi operasional sekaligus telah berganti nama menjadi Bank
www.stabilitas.id Edisi 217 / 2025 / Th.XXI 39