Page 36 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 36
Mengukur Efektifitas
Booster Pertumbuhan
Oleh Lana Soelistianingsih, Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
enteri 90,36 persen dari total Produk Domestik Bruto
Keuangan (PDB). Jika dikurangi impor sebesar 22,66 persen
Purbaya maka permintaan domestik neto mencapai 67,7
MYudhi persen dari PDB. Circular flow ini menjadi tujuan
Sadewa pada 11 September utama dari penempatan dana pemerintah sebesar
2025 lalu menyatakan Rp200 triliun di bank Himbara, agar bisa menjadi
akan menarik dana likuiditas yang lebih aktif.
pemerintah yang ada Pertanyaannya adalah, apakah penempatan
di Bank Indonesia (BI) dana ini akan efektif meningkatkan pertumbuhan
sebesar Rp200 triliun ekonomi? Ada beberapa cara mengukur efektivitas
dari total sebesar Rp425 kucuran dana pemerintah ini: pertama apakah
triliun. Sehari berikutnya, sasaran antara jangka pendek tercapai, yaitu
Menkeu langsung merealisasikan dengan turunnya suku bunga bank baik simpanan maupun
menempatkan dana tersebut ke beberapa bank kredit. Kedua, dalam jangka menengah, sasaran
dengan alokasi sebagai berikut: Bank Mandiri, berikutnya adalah mulai meningkatnya permintaan
Bank BRI, dan Bank BNI masing-masing mendapat kredit tercermin dari pertumbuhan kredit
sebesar Rp55 triliun, sisanya untuk Bank BTN perbankan pada 6 bulan ke depan. Ketiga, apakah
sebesar Rp25 triliun, dan Bank BSI sebesar Rp10 penyaluran kredit diberikan pada sektor-sektor
triliun. yang menciptakan efek pengganda dan akselerasi
Gebrakan awal Menkeu ini menuai pro dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
kontra. Selama ini penempatan dana pemerintah Penempatan dana pemerintah di bank Himbara
di BI merupakan bentuk ‘tabungan’ pemerintah ini dalam bentuk deposito on call dengan bunga
yang disebut Saldo Anggaran Lebih (SAL). Saldo 4,02 persen. Dari sisi tenor, deposito on call
itu adalah akumulasi dari seluruh sisa lebih/kurang biasanya di bawah satu bulan. Waktu yang sangat
dari tahun-tahun sebelumnya yang ditambah atau pendek ini menjadi tantangan bagi Bank Himbara
dikurang dengan koreksi pembukuan. untuk kegiatan produktif melalui pemberian kredit
Langkah penempatan dana pemerintah ini yang biasanya lebih dari 6 bulan. Hanya kredit
ditujukan untuk menambah likuiditas rupiah di Modal Kerja yang biasanya mempunyai tenor yang
sistem perbankan. Secara teoritis, dana pemerintah paling pendek 90 hari. Ketika dana pemerintah
ini bisa dianggap sebagai base money (M0) yang tersebut masuk sebagai bagian dari dana pihak
selanjutnya bisa menjadi uang giral dalam bentuk ketiga ke Bank Himbara, maka likuiditas bank
M1 dan M2. Dalam proses penciptaan uang (money tersebut meningkat.
creation), jika M0 ini digulirkan dari satu bank Secara teoritis meningkatnya likuiditas atau
ke bank lainnya melalui kredit, maka ekonomi supply of fund ini membuat biaya bunga dana (cost
akan terdorong dan pertumbuhan ekonomi akan of fund) turun, yang selanjutnya bisa menurunkan
tercipta. biaya bunga kredit (cost of lending), walaupun
Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan proses ini membutuhkan waktu 3-6 bulan.
kedua 2025 mencatat permintaan domestik sebesar Penurunan suku bunga ini mestinya menjadi
36 Edisi 217 / 2025 / Th.XXI www.stabilitas.id