Page 38 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 38

PERBANKAN SYARIAH
                ESG DAN SYARIAH,



                BUKAN JALAN TERPISAH





                Perbankan syariah Indonesia mulai meneguhkan peran

                strategisnya dalam praktik bisnis berkelanjutan. Bukan
                hanya mengikuti tren global, tetapi menghadirkan model
                bisnis yang sejak awal memang berakar pada prinsip yang
                melekat pada dirinya.


                Oleh Romualdus San Udika


                                  ercakapan global tentang keberlanjutan   Oxford Sustainable Finance Group pada 2020
                                  semakin menempatkan topik          mencatat, perusahaan berbasis syariah memiliki
                                  Environmental, Social, and Governance   skor ESG 6 persen lebih tinggi daripada non-
                           Psebagai parameter utama. Investor        syariah secara rata-rata. Jika diperinci lagi, aspek
                           institusional kini tak hanya menimbang return   lingkungannya lebih tinggi 7,3 persen, sosial 7
                           on investment, tetapi juga impact on society and   persen, dan tata kelola 3 persen.
                           planet.                                     Perbedaan ini tidak kebetulan. Skrining
                              Di Indonesia, kontribusi perbankan syariah   syariah sejak awal memang mengecualikan
                           dalam kerangka praktik Environmental, Social,   aktivitas yang merusak lingkungan, bersifat
                           and Governance (ESG) menunjukkan performa   spekulatif, atau bertentangan dengan nilai moral.
                           lebih unggul dibanding konvensional. Riset   Artinya, tanpa harus berlabel ESG, perbankan


         38   Edisi 217 / 2025 / Th.XXI    www.stabilitas.id
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43