Page 33 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 33
bahwa industri keuangan nasional berwawasan lingkungan. Berdasarkan
tidak lagi memandang keberlanjutan data yang dihimpun dari laporan
sebagai sekedar kewajiban yang harus keberlanjutan yang diterbitkan bank tahun
dilaporkan oleh bank, namun juga 2024 dari 12 kategori Kegiatan Usaha
sebagai bentuk tanggung jawab untuk Berkelanjutan (KUB) yang tertuang dalam
terus mengembangkan pembiayaan POJK No. 51/POJK.03/2017, penyaluran
berkelanjutan di Indonesia untuk masa pembiayaan terbesar merupakan
depan yang lebih baik. pembiayaan kepada sektor UMKM yang
Presiden Prabowo Subianto mencapai 70,4 persen, sementara untuk
menargetkan 100 persen sumber listrik pembiayaan hijau hanya berkontribusi
berasal dari energi terbarukan dalam 10 sebesar 29,6 persen, hal ini menunjukkan
tahun ke depan. Pada kesempatan lain, bahwa keuangan berkelanjutan di
beliau menyatakan kesiapan Indonesia Indonesia masih didominasi oleh aspek
untuk mencapai net-zero emission pada sosial sementara aspek lingkungan masih
tahun 2050 atau lebih cepat dari target jauh tertinggal.
awal Indonesia yaitu pada tahun 2060. Hal Sesuai data, perbandingan antara
ini merupakan salah satu cara Indonesia pembiayaan UMKM dan pembiayaan hijau
mendukung upaya global untuk menjaga masih terlihat kesenjangan yang tinggi
kenaikan suhu Bumi di bawah 1,5°C, dimana porsi pembiayaan UMKM yang
sebagaimana yang disepakati dalam berorientasi pada aspek sosial jauh di atas
Persetujuan Paris, yang telah diratifikasi pembiayaan hijau yang memiliki orientasi
dalam UU No. 16 Tahun 2016. pada aspek lingkungan.
Apakah target ini mudah untuk Terdapat sektor potensial pembiayaan
dicapai? Apa yang perlu dilakukan oleh berkelanjutan yang memiliki prospek
Pemerintah, Perbankan, dan Stakeholder cerah di Indonesia dalam beberapa
lainnya untuk mendukung pencapaian tahun ke depan, di antaranya adalah
tersebut? rumah tangga yang mengadopsi praktik
Mayoritas pembiayaan berkelanjutan berwawasan lingkungan. Pembiayaan
saat ini dilakukan oleh bank besar yang bangunan hijau, pembiayaan hijau di
masuk kategori KBMI 4 dan juga terdaftar sektor rumah tangga melalui pembiayaan
di emiten pasar modal. Bank-bank investasi panel surya, dapat menjadi
erhitung telah tujuh tahun sejak tersebut memiliki dorongan besar untuk potensi yang besar bagi bank di samping
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan keuangan berkelanjutan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan
merilis Peraturan OJK (POJK) melalui pembiayaan kepada sektor-sektor (EV).
TNo. 51/POJK.03/2017 tentang
Penerapan Keuangan Berkelanjutan
bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten,
dan Perusahaan Publik dan tiga tahun
sejak Taksonomi Hijau Indonesia versi
pertama diterbitkan. Berdasarkan
data yang dihimpun oleh LPPI dari
laporan keberlanjutan bank tahun
2024, menunjukkan bahwa penyaluran
pembiayaan hijau (green financing)
perbankan nasional telah mencapai angka
Rp621 Triliun atau tumbuh sebesar 12,53
persen dibanding pada tahun 2023.
Sejak tahun 2019 penyaluran
pembiayaan hijau tumbuh pesat dari
tahun ke tahun, dengan rata-rata
pertumbuhan per tahun mencapai
18,43 persen, hal ini menjadi bukti nyata Sumber: Laporan Keberlanjutan Bank (diolah)
www.stabilitas.id Edisi 217 / 2025 / Th.XXI 33