Page 30 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 30
Leadership
Maverick Leader
Oleh Heru Kristiyana, Direktur Utama LPPI
eberapa Dalam banyak organisasi saat ini, baik itu
waktu korporasi, lembaga publik, maupun institusi
belakangan pemerintahan, kita sudah terlalu sering
Bkita menjadi menyaksikan pemimpin yang memilih ‘jalur
saksi bagaimana aman’. Mereka cenderung memilih jalur yang telah
kondisi perekonomian dilalui, mengikuti formula yang telah terbukti, dan
nasional dan global berharap hasilnya akan serupa. Padahal, dunia
yang menantang telah telah berubah. Masalah-masalah hari ini tidak bisa
memaksa semua pihak diselesaikan dengan logika kemarin.
untuk melakukan Seperti yang dikatakan oleh Peter F Drucker,
perubahan. Perubahan maestro manajemen: “The greatest danger
yang kita lihat bersama- in turbulence is to act with yesterday’s logic.”
sama tidak hanya terjadi pada perekonomian, Dibutuhkan pemimpin yang bisa memberikan
tetapi juga pada kehidupan politik dan sosial. solusi baru tanpa bergantung dengan logika lama.
Perubahan menjadikan semua yang ada di Akan tetapi, Maverick Leader tidak berarti
hadapannya tampak rapuh. Organisasi yang tidak harus selalu menentang pola dan kebiasaan
memenuhi kehendak perubahan itu bisa disapu lama. Mereka menantang konvensi itu hanya
dan menghilang dari peta persaingan. Namun jika konvensi itu membelenggu dan justru tidak
di situlah letak peluangnya. Ketidakpastian, menjadi solusi. Ketika sistem buntu, mereka tidak
perubahan, dan kerapuhan adalah tempat lahirnya mencari kambing hitam, melainkan membuka jalan
inovasi, kreativitas, dan ide-ide baru yang bisa baru. Mereka tidak bekerja untuk memelihara
membawa atau menyelamatkan organisasi dari posisi, melainkan untuk menyelesaikan misi.
dampak buruk perubahan. Salah satu ciri utama dari pemimpin seperti itu
Namun demikian, di tengah perubahan yang adalah mereka telah selesai dengan dirinya sendiri.
begitu cepat—di mana algoritma mengambil alih Mereka tidak lagi fokus mengumpulkan harta, tak
intuisi, dan disrupsi menjadi norma baru—dunia lagi sibuk membuktikan ego, meraih panggung,
diam-diam sedang mendambakan satu jenis atau menjaga citra. Karena itu, mereka bebas. Dan
pemimpin yang tidak biasa. Bukan yang paling dalam kebebasan itu, mereka mampu berpikir jauh,
vokal, bukan pula yang terpoles oleh pencitraan. tajam, dan dalam.
Tapi pemimpin yang hadir justru karena Dalam sejarah, tokoh-tokoh seperti Nelson
ketidakhadirannya dalam ego. Mereka tak menjual Mandela, Jacinda Ardern, hingga Satya Nadella
mimpi, melainkan mengubah hal yang tampak menunjukkan bahwa kepemimpinan bukanlah
mustahil menjadi kenyataan. sekadar soal posisi, melainkan pengaruh yang
Kita sedang berbicara tentang Maverick Leader, dibangun dari visi dan keberanian.
pemimpin yang mampu memecah kebuntuan, Mandela tidak hanya memimpin Afrika
penantang arus, dan pencipta terobosan. Mereka Selatan keluar dari apartheid, namun dia
adalah pemimpin yang menantang pendekatan menolak membalas dendam, dan justru memilih
tradisional dan mendorong inovasi. Sebagai rekonsiliasi. Terobosan itu hanya mungkin
Maverick Leader, mereka sering mengambil dilakukan oleh seseorang yang sudah menaklukkan
keputusan berani yang berbeda dari kebiasaan, dirinya sendiri—bukan orang yang masih dikuasai
namun membuahkan hasil yang kuat. amarah atau dendam pribadi.
30 Edisi 217 / 2025 / Th.XXI www.stabilitas.id