Page 45 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 45
momentum melalui inovasi produk
dan integrasi ekosistem. Adapun Bank
Allo Indonesia, dengan pendekatan
konservatifnya, diperkirakan menjadi
pemain stabil yang menopang sektor
dalam jangka panjang. Prospek ke depan Bank
Meski tren positif ini memberi jauh lebih kokoh,” Digital semakin cerah
optimisme, sejumlah tantangan tetap Perbandingan dengan bank berkat dukungan kondisi
perlu diwaspadai. Pengamat pasar konvensional semakin menarik jika makroekonomi terutama
modal Wahyu Laksono, menegaskan melihat rasio beban operasional terhadap potensi pemangkasan
bahwa persaingan ketat dengan bank pendapatan operasional (BOPO). Bank suku bunga acuan hingga
konvensional yang semakin digital, digital rata-rata mencatat BOPO 70–80 50–75 basis poin pada
risiko keamanan siber, serta regulasi persen, jauh lebih efisien dibandingkan akhir 2025.
yang kian ketat dapat menghambat bank konvensional yang rata-rata berada
laju pertumbuhan. “Jika tidak dikelola di atas 80 persen. Namun, efisiensi
dengan baik, faktor-faktor ini bisa biaya ini belum sepenuhnya terkonversi
menggerus pencapaian yang sudah menjadi profitabilitas tinggi karena skala
diraih,” ujarnya. ekonomi yang masih terbatas.
Tren profitabilitas yang membaik “Efisiensi biaya tidak otomatis
menempatkan bank digital Indonesia berarti profit tinggi. Bank besar seperti
pada fase penting. Mereka tidak lagi BRI atau BCA bisa mempertahankan
sekadar pemain baru yang membakar ROA tinggi karena memiliki portofolio
modal untuk pertumbuhan, tetapi kredit produktif dan basis dana murah
mulai menjadi entitas yang mampu (CASA) yang besar. Bank digital masih “Selama mereka belum mampu masuk
menghasilkan keuntungan berkelanjutan. bergantung pada deposito berjangka dan secara agresif ke kredit produktif seperti
Namun, seperti disampaikan seorang sumber pendanaan mahal,” jelas Aviliani, UMKM atau korporasi, profitabilitasnya
analis perbankan yang enggan ekonom senior dari INDEF. akan sulit menyaingi bank besar.
disebutkan namanya, “Bank digital Selain itu, Aviliani menekankan Tantangannya adalah bagaimana
telah membuktikan bisa mencetak laba, bahwa bank digital perlu memperkuat menjaga kualitas aset sekaligus
tapi untuk naik kelas setara bank besar, strategi diversifikasi produk dan menumbuhkan portofolio kredit yang
mereka harus membangun fondasi yang memperluas segmen pembiayaan. sehat,” tambahnya *
www.stabilitas.id Edisi 217 / 2025 / Th.XXI 45