Page 47 - Stabilitas Edisi 217 Tahun 2025
P. 47

i tengah deru globalisasi
                   dan derasnya aliran premi
                   asuransi ke luar negeri,
          DIndonesia masih belum
          punya perusahaan reasuransi yang
          bisa berdiri sejajar dengan raksasa
          dunia seperti Swiss Re atau Munich Re.
          Padahal, kita menyimpan potensi pasar
          yang besar dan kebutuhan perlindungan
          risiko yang makin kompleks—dari
          bencana alam hingga proyek infrastruktur
          jumbo.
            Hingga kini, peran itu sebagian
          dipikul oleh Indonesia Re, perusahaan
          reasuransi pelat merah yang ditunjuk
          sebagai holding oleh pemerintah. Tapi
          keberadaannya dinilai masih belum
          berdampak optimal bagi perekonomian.
            Oleh karena itu muncul wacana
          untuk menggabungkan reasuransi milik
          pemerintah yang bertujuan membentuk
          perusahaan berskala besar yang mampu         Pada 2028, kita rencana akan bisa
          meningkatkan daya saing di sektor
          perasuransian Tanah Air. Langkah             memiliki perusahaan reasuransi nasional
          ini juga menjadi fokus serius dari           yang besar dan kuat, yang merupakan
          pemerintah dan regulator jasa keuangan.      penggabungan dari tiga perusahaan
            Direktur Utama PT Reasuransi
          Indonesia Utama (Persero) atau               reasuransi milik negara.
          Indonesia Re, Benny Waworuntu
          membenarkan wacana penggabungan              Benny Waworuntu,
          atau merger tersebut yang diharapkan         Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama
          bisa rampung pada 2028. Setidaknya
          ada tiga perusahaan yang akan dimerger
          yaitu Indonesia Re, PT Reasuransi
          Nasional Indonesia atau Nasional Re,
          dan PT Tugu Reasuransi Indonesia atau
          Tugure. Ketiganya dimiliki oleh negara   Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI   persen. Askrindo adalah anggota dari
          100 persen yang mana Nasional Re cucu   selaku holding operasional. Sedangkan   Holding BUMN Asuransi, Penjaminan,
          usaha dari IFG dan Tugure merupakan   saat ini, BKI merupakan perusahaan   dan Investasi Indonesia Financial Group
          anak perusahaan Pertamina.        holding operasional di bawah Daya   (IFG). Sementara itu, kepemilikan saham
            “Pada 2028, kita rencana akan bisa   Anagata Nusantara (Danantara).   mayoritas Tugure saat ini sebesar 50,74
          memiliki perusahaan reasuransi nasional   Dengan demikian, pemerintah   persen dimiliki oleh perusahaan asuransi
          yang besar dan kuat, yang merupakan   sekarang memiliki saham seri A   umum PT Pertamina (Persero) yakni PT
          penggabungan dari tiga perusahaan   Dwiwarna yang mewakili 0,1 persen dari   Tugu Pratama Indonesia.
          reasuransi milik negara,” kata Benny,   total kepemilikan saham Indonesia Re,   Dengan komposisi semacam itu,
          awal Juli lalu.                   sementara Danantara memiliki saham   diharapkan pada 2028 Indonesia
            Berdasarkan ketentuan Pasal 1 Ayat 2   Seri B yang mewakili 99,99 persen dari   mempunyai perusahaan reasuransi
          Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun   total kepemilikan saham Indonesia Re.  nasional yang besar dan kuat. Sedangkan
          2025, seluruh saham Seri B Indonesia   Untuk diketahui, Nasional Re   setahun setelah terbentuk, perusahaan
          Re yang sebelumnya dimiliki oleh   merupakan anak usaha PT Asuransi   reasuransi hasil merger tersebut
          Pemerintah Indonesia c.q Kementerian   Kredit Indonesia (Askrindo) dengan   diharapkan bisa tembus pasar global atau
          BUMN telah dialihkan kepada PT Biro   kepemilikan saham sebanyak 99,99   go international dan menjangkau pasar


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 217 / 2025 / Th.XXI 47
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52