Page 39 - Stabilitas Edisi 200 Tahun 2023
P. 39

dan kepuasan konsumen adalah target yang harus senantiasa   dan social commerce. Di sisi lain, jika platform di luar TikTok
          ditancapkan dalam sanubari pada pebisnis. Sekali konsumen   Shop diminta menyediakan layanan semisal TikTok Shop yang
          menemukan apa-apa yang membuat mereka nyaman dan    menggabungkan social commerce dan e-commerce maka hal ini
          mudah, maka konsumen akan memilihnya.               dipastikan akan memunculkan restriksi. Hal ini disebabkan akan
                                                              mengubah model bisnis yang memerlukan usaha materi dan non-
          Kesetaraan                       Lebih lanjut,      materi yang tidak sedikit.
            Level of playing field   “pembiaran” TikTok          Jadi, pelarangan TikTok Shop menurut Tim Riset Stabilitas
          menjadi isu yang seksi      Shop berpotensi         sudah tepat dengan dua catatan. Pertama regulator tidak
          dalam dunia bisnis digital.   memunculkan           harus selalu menjadi left behind. Sebagai wasit, regulator harus
          Hal ini didasari pada     penguasaan pasar          satu langkah di depan para pelaku bisnis. Selain itu juga harus
          faktor endogen dalam                                memiliki wawasan ke depan yang luas. Untuk mendukung hal
          dunia bisnis digital yang   secara tidak sehat      tersebut maka diperlukan governance based on science. Ketika
          penuh dengan inovasi yang   melalui pelanggaran     regulator memiliki pegangan kuat terhadap sains, maka para
          menghasilkan disrupsi.         prinsip aturan       pengambil kebijakan akan memiliki pandangan luas ke depan.
          Kesetaraan berusaha tidak   main : perbedaan        Hal ini didasari prinsip ilmu pengetahuan yang memiliki visi masa
          bisa bertahan dalam jangka   e-commerce dan         depan yang kuat berlandaskan pada historis riset yang sudah
          waktu lama. Perubahan-                              pernah dilakukan sebelumnya.
          perubahan bisa terjadi     social commerce.            Kedua, pemerintah selanjutnya harus mendorong adanya
          dalam hitungan tahun. Hal                           peluang integrasi social commerce dan e-commerce bagi semua
          ini berbeda ketika terjadi di zaman analog. Inovasi memerlukan   platform yang ada di Indonesia. Agregasi ini mungkin perlu waktu
          waktu lama yang memungkinkan disrupsi tidak terjadi dalam   sehingga bisa memunculkan level of playing field yang sama di
          sekuens waktu yang berdekatan. Oleh karenanya, hal tersebut   masa depan. Karena bagaimanapun juga keberadaan integrasi
          tidak memusingkan regulator dalam rangka menjagai arena level   social commerce dan e-commerce menguntungkan konsumen
          of playing field.                                   dan berpotensi menjadikan belanja digital lebih efektif dan
            Lebih lanjut, “pembiaran” TikTok Shop berpotensi   efisien. Pada ujung yang lain hal ini bisa mengurangi screen time
          memunculkan penguasaan pasar secara tidak sehat melalui   konsumen yang berujung pada reduksi konsumsi listrik dan
          pelanggaran prinsip aturan main : perbedaan e-commerce   pengurangan emisi karbon.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 200 / 2023 / Th.XVIII  39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44