Page 20 - Stabilitas Edisi 183 Tahun 2022
P. 20
LAPORANUTAMA
di dalamnya bagi pelaku UMKM. sosial distancing sudah ciptakan
Ketiga, kesempatan restrukturisasi kondisi ideal untuk percepat digitalisasi
untuk pinjaman melalui Fintech P2P di berbagai bidang. Dari perspektif
Lending. Keempat, relaksasi ketentuan pelaku usaha, penggunaan teknologi
pelaksanaan valuasi aktuaria untuk untuk proses bisnis hadirkan peluang
industri dana pensiun pemberi kerja. untuk jangkau target pasar yang lebih
“Yang lain adalah melanjutkan luas secara efektif dan efisien,” kata
apa yang sudah diatur dalam POJK Riswinandi.
sebelumnya. Sehingga pelaksanaan Mengutip survey dari SwissRe
aturan tersebut bisa ciptakan kondisi Institute di beberapa negara Asia, untuk
soft landing bagi pelaku industri dan industri asuransi, tingkat penerimaan
sekaligus cegah guncangan pada konsumen terhadap produk asuransi
industri akibat normalisasi regulasi yang yang dipasarkan melalui digital cukup
drastis dalam waktu yang singkat,” jelas signifikan. “Lebih dari 70 responden
Riswinandi. survei tersebut menyatakan minat yang
Mitigasi risiko ini menurut tinggi untuk transaksi melalui digital,”
Riswinandi sangat penting, mengingat katanya.
sekitar 70-80 persen investasi sektor Dalam konteks digitalisasi di Tanah
IKNB, khususnya dana pensiun dan Air, lanjut Riswinandi, hasil survey
asuransi, diinvestasikan di pasar modal. penyelenggara jasa internet Indonesia
Sehingga kondisi pasar modal secara juga menunjukkan tingkat penetrasi
umum mempengaruhi stabilitas di sektor internet sepanjang 2019-2020 sudah
Suwandi Wiratno keuangan non bank. capai 73,7 persen dari total jumlah
penduduk. “Demikian kombinasi jumlah
Tantangan IT peminat penggunaan platform digital
Selain itu, di tahun-tahun mendatang
Pertumbuhan bisnis risiko pengunaan IT dalam transaksi dan tingkat penetrasi internet semestinya
dapat ditingkatkan sebagai modal
industri pembiayaan keuangan juga harus menjadi perhatian penting untuk mendorong pertumbuhan
tersebut turut tersendiri bagi pelaku IKN. “Penerapan inklusi pada sektor IKNB,” harapnya.
didorong oleh adanya
insentif pajak barang Kerlip Cahaya di Semua Lini usaha
mewah (PPnBM). emasuki awal tahun 2022 ini, kinerja industri keuangan non bank patut
Kami yakin ini terus Mancaman pandemi, berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan, piutang
diacungi jempol. Setelah sempat tertath-tatih menjalani bisnis di bawah
membaik. Bahkan di pembiayaan dan perusahaan pembiayaantumbuh sekitar 12 persen.
2021, terkait adanya stabil. Tingkat Nonperforming financing (NPF) berada pada level 3,53 persen setelah
Selain itu, sepanjang tahun lalu rasio kredit perusahaan pembiayaan terpantau
insentif PPnBM, meningkat pada Juli 2020 sebesar 5,60 persen. Kenyataan itu tidak terlepas dari
industri kami terus kebijakan restrukturisasi pembiayaan yang mana nilainya mencapai 60,1 persen atau
meningkat Rp218,95 triliun dari 5,2 juta kontrak.
Di lini usaha asuransi, OJK juga masih menaruh harapan besar demi terjadinya
pertumbuhan aset asuransi jiwa serta perusahaan asuransi umum dan reasuransi.
Diperkirakan masing-masing akan tumbuh sebesar 4,66 persen dan 3,14 persen.
Sementara, aset dana pensiunan akan mencapai 6,47 persen. Risk based capital
perusahaan asuransi di Indonesia masih berada jauh di atas threshold sebesar 120
persen. Permodalan asuransi jiwa mencapai 539,8 persen dan asuransi umum 327,3
persen.
Di pasar modal optimisme juga terlihat. Diperkirakan penghimpunan dana
masyarakat di pasar modal diproyeksi bertumbuh di kisaran Rp125 triliun hingga 175
triliun.
20 Edisi No.183 / Tahun 2022 www.stabilitas.id

