Page 50 - Stabilitas Edisi 183 Tahun 2022
P. 50

JASA KEUANGAN




                                            sedikit mengurangi beban bank dalam   Menanggapi proyeksi LPS, Direktur PT
                                            mengelola usahanya di masa pagebluk   Bank BCA Syariah, Pranata Nazamudin
                                            ini. Bank sudah menghadapi beban   mengungkapkan, proyeksi pertumbuhan
                                            kredit macet dan mengalami peningkatan   perbankan tahun 2022 depan dari sisi
                                            dalam penyisihan dana dalam bentuk   kredit perbankan cukup positif. Hal ini
                                            Cadangan Kerugian Penurunan Nilai   karena perbankan saat ini memiliki modal
                                            (CKPN). Berdasarkan data perbankan,   yang cukup kuat yakni tingkat suku
                                            selama rentang periode Maret 2020-Mei   bunga acuan yang stabil. “Dari sisi kredit
                                            2021, akumulasi CKPN yang dibentuk   perbankan tahun depan sangat positif,
                                            perbankan telah meningkat cukup besar,   karena kita punya modal yang kuat yakni
                                            yakni Rp 72,58 triliun atau 27,76 persen,   pertama tingkat suku bunga acuan yang
                                            dari Rp 261,45 triliun menjadi Rp 334,03   stabil, bukan rendah atau tinggi, tatapi
                                            triliun.                           stabil yang akan membuat nyaman pelaku
                                               Peningkatan CKPN tentu membuat   usaha,” ujarnya.
                                            rasio BOPO (Biaya Operasional-        Selain modal cukup kuat likuiditas
                                            Pendapatan Operasional). Berdasarkan   perbankan yang cukup longgar,
                                            ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),   Perbankan juga punya beban cost of fund
                                            perbankan dituntut untuk menjaga rasio   yang semakin turun. Hal ini juga tentu
                                            BO PO maksimal sebesar 85 persen untuk   akan menjadi modal perbankan agar
                                            kelompok Bank Umum berdasarkan     menyalurkan kredit, pembiayan dengan
                                            Kegiatan Usaha (BUKU) I, 78-80 persen   margin yang cukup rendah. “Tentu saja
                                            untuk BUKU II, 70-75 persen untuk   ini menjadi menarik bagi pelaku usaha
                             Ryan Kiryanto  BUKU III, dan 60-65 persen untuk BUKU   ataupun konsumen untuk bisa lebih
                                            IV. Lalu, bagaimana tingkat efisiensi   berhemat, misalnya yang ingin mengambil
                                            perbankan Indonesia di tengah pagebluk?   rumah atau pembiayaan mobil bisa
           Sektor pariwisata                Merujuk data perbankan sementara posisi   dengan margin tentunya ini akan menjadi
                                                                               menarik,” jelasnya.
                                            Mei 2021, perbankan Indonesia dapat
           adalah sektor                    dikatakan masih cukup efisien, ditandai   Sementara terkait suku bunga
           yang sedang tidur                dari rasio BOPO yang berada pada level   penjamin simpanan LPS sebesar 3,5
                                            85,49 persen.
                                                                               persen, Pranata mengatakan, suku bunga
           dan akan menjadi                                                    penjamin simpanan LPS terkait dengan
           akselerator                      Outlook 2022                       dana pihak ketiga dimana cost of fund
                                                                               bagi bank adalah modal bank. Semakin
                                               Dengan berbagai respons kebijakan
           kebangkitan ekonomi              yang diliris sejak awal hingga akhir   rendah bunga penjamin simpanan
           di tahun 2022.                   tahun lalu, Yudhi memberi catatan   maka semakin baik buat bank karena
                                            optimis. Menurutnya, outlook
                                                                               dapat dengan semakin murah menjual
           Karenanya, mulai hari            perbankan ke depan akan semakin baik   produknya kepada konsumen.
           ini sektor pariwisata            sejalan dengan pemulihan ekonomi   menyoroti ketidakpastian ekonomi global
                                                                                  Sementara, ekonom Ryan Kiryanto
                                            Indonesia. Indikasinya adalah laba dan
           harus menyiapkan                 pertumbuhan kredit perbankan yang   yang belum mereda dengan hadirnya
           infrastruktur                    terus mengalami kenaikan dari bulan ke   varian baru Covid-19, Omcron. Meski
           pendukung dengan                 bulan. Peningkatan kinerja perbankan   ada yang menyebut tidak seganas
                                            ini menjadi modal bagi perbankan untuk
                                                                               varian Delta, namun Omicron tetaplah
           baik                             melangkah di tahun 2022.           virus yang harus diwaspadai karena
                                               “Laba bersih perbankan terus    bisa berdampak pada ekonomi global.
                                            mengalami kenaikan. Per bulan      “Munculnya varian Omicron yang
                                            November 2021, laba bersih perbankan   berasal dari Afrika Selatan ini membatasi
                                            tercatat sebesar Rp 131,2 triliun   pergerakan masyarakat dengan adanya
                                            atau meningkat 34,1 persen Year on   lock down dan mengguncang pasar
                                            Year (YoY). Pertumbuhan kredit juga   dunia,” ujar dia.
                                            menunjukkan kenaikan sebesar 4,4 persen   Ryan juga menyoroti sektor yang
                                            Year on Year (YoY),” sebutnya.     menjadi akselerator pada tahun 2022


         50   Edisi No.183 / Tahun 2022  www.stabilitas.id
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55