Page 36 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 36

dengan berbagai nama.  Tentunya,  penetapan  standar internasional
            mengenai hal itu menandakan diterimanya keberadaan masyarakat adat
            secara global. Untuk itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan
            “Deklarasi Hak-Hak Masyarakat  Adat”  yang memuat  dokumen HAM
            Internasional  yang  komprehensif memuat  standar minimum  guna
            menjamin  kelangsungan hidup,  martabat, kesejahteraan, dan hak-hak
            masyarakat adat di dunia (Zulkarnain et al., 2018).


            C.  Pengakuan Kampung Adat
                Merujuk pada  Pareko  (2020),  pengakuan  atau  erkenning  secara
            terminologi dapat diartikan sebagai proses, cara, perbuatan mengakui,
            sedangkan mengakui berarti  menyatakan berhak.  Ahyar (2018)
            menyebutkan  bahwa secara  de facto,  pengakuan merupakan konteks
            keberadaan suatu negara secara nyata yang menjalankan kekuasaan pada
            suatu wilayah.  Namun  secara  de jure berarti  adanya  tindakan hukum
            tertentu seperti pertukaran diplomatik dan perbuatan perjanjian antar
            negara. Pengakuan bersyarat  yang  diterapkan  pemerintah  sepanjang
            tidak  bertentangan  dengan peraturan perundang-undangan  sangat
            merugikan masyarakat. Dengan demikian hukum adat dapat berlaku jika
            sudah mendapatkan akuan dari negara.

                Sullivan (2007)  menyebutkan bahwa  pengakuan  formal  terhadap
            tanah adat oleh  pemerintah dapat dilakukan  berdasarkan  penegasan
            batas-batas tanah adat yang telah disepakati antara kepemilikan secara
            lokal oleh komunitas masyarakat adat dengan pihak yang berbatasan.
            Pengakuan tersebut dilakukan melalui tahapan identifikasi masyarakat
            hukum adat,  verifikasi dan  validasi  masyarakat  hukum adat,  serta
            penetapan masyarakat hukum adat.

                Politik pengakuan atau politic of recognition menjadi penting dalam
            memperlakukan masyarakat adat dalam konteks modern. Latief Fariqun
            dalam Nasution, Syamsir & Zulkarnain (2019) mendefinisikan pengakuan
            sebagai “pernyataan penerimaan dan pemberian status keabsahan oleh
            negara dan hukum negara terhadap eksistensi hukum dan hak-hak warga
            negara baik sebagai perorangan maupun kesatuan masyarakat sebagai






                                                                   BAB 02   17
                                                    Masyarakat Adat dan tanahnya
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41