Page 381 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 381
356 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
dibutuhkan di dalam Kementerian Kehutanan dan berbagai instansi
lain yang memiliki wewenang pengaturan dan penertiban atas lahan
yang tertutup hutan namun tidak termasuk di dalam Kawasan
Hutan. Konsistensi di antara berbagai instansi sehubungan dengan
kebijakan pemanfaatan lahan dan koordinasi dalam perencanaan
spasial sangat penting bagi keberhasilan dalam mengendalikan
emisi gas rumah kaca.
Indonesia memiliki banyak pilihan dalam sektor LULUCF untuk
mengurangi emisi dan pilihan-pilihan ini dapat lebih dioptimalkan
pemanfaatannya untuk mencapai pengurangan emisi yang
lebih besar dan berbiaya murah.Peluang-peluang ini mencakup
menghentikan atau mengurangi deforestasi, kebakaran lahan
gambut dan pengeringan lahan gambut.Pengeringan lahan gambut
terkait erat dengan areal pembangunan perkebunan kelapa sawit dan
hutan tanaman bubur kayu, karena areal gambut sering dikeringkan
untuk pembangunan areal penanaman.Beberapa peluang yang ada,
menurut Verchot dkk, juga menawarkan sinergi yang potensial
antara pembangunan berkelanjutan, pengurangan kemiskinan dan
mitigasi perubahan iklim, dan harus diprioritaskan dalam program
REDD+ nasional.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.cifor.cgiar.org