Page 379 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 379

354   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            Pelanggaran  HAM di Papua  akan  semakin  berlipat  ganda. Pihak
            luar  telah  sadar  atau  tidak, memanfaatkan  kelemahan  orang-orang
            Malind. Kemudahan  hidup  mereka  dalam  moda  produksi berburu
            dan meramu, justru dimanfaatkan dengan menawarkan kemudahan
            versi kehidupan  kota  (budaya  dominan). Dengan  mudah  mereka
            dibujuk  untuk  melepaskan  tanah  digantikan  dengan  atribut-atribut
            kehidupan kota seperti; motor, hp dan lain-lain.



            (DWP)
            Keterangan: Buku merupakan koleksi pribadi (lucia_wulan@yahoo.
            com)

            IV. 55.Verchot, Louis  V, dkk, 2010, Mengurangi Emisi Kehutanan
            di Indonesia.


            Kata  kunci:  emisi, konversi hutan, deforestasi, lahan  kritis,
            perencanaan spasial



                Ada  banyak  isu  yang dibahas  oleh  Verchot  dkk  dalam  artikel
            ini. Para  penulis  memandang bahwa    berbagai upaya   untuk
            mencapai   pengurangan   emisi  secara  signiikan  melalui  program
            perluasan usaha penanaman saja tidak akan cukup, karena jumlah
            pohon  yang harus  ditanam  untuk  mencapai target  pengurangan
            emisi akan  membutuhkan    areal seluas  dua  kali lipat  wilayah
            Indonesia, sekalipun  jika  penanaman  dilakukan  pada  lahan-lahan
            yang terdegradasi. Mereka  berpandangan  bahwa  konversi hutan
            harus  dihentikan  jika  Indonesia  ingin  mencapai pengurangan
            emisi melalui sektor  kehutanan.Perluasan  areal produksi (bahan
            pangan, kelapa sawit, kayu/bubur kayu) dapat menghambat upaya
            pengurangan emisi jika perluasan ini dilakukan melalui deforestasi
            tambahan. Perluasan  areal penanaman  perlu  dilakukan  di lahan-
            lahan yang telah terdegradasi karena jika dilakukan di lahan-lahan
            mineral  dan  gambut  akan  meningkatkan  emisi  secara  signiikan.
            Hal ini memerlukan data spasial mengenai lahan terdegradasi, yang
            dapat  digunakan  sebagai dasar  untuk  menetapkan  prioritas  lokasi
            reforestasi dan  pengembangan  perkebunan  yang memiliki tujuan
   374   375   376   377   378   379   380   381   382   383   384