Page 377 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 377
352 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
Ada empat hal pokok yang menjadi objek utama kajian ini yaitu:
1) kebijakan-kebijakan yang relevan dengan upaya-upaya percepatan
pembangunan, pengelolaan sumberdaya alam, dan kebijakan
tentang perlindungan hak-hak masyarakat adat dan penguatan
masyarakat dalam menghadapi upaya percepatan pembangunan,
baik yang berada di tingkat propinsi, terutama di tingkat kabupaten,
dan tingkat desa; 2) persepsi masyarakat tentang upaya-upaya
dimaksud, termasuk persepsi tentang isi dari berbagai kebijakan yang
dikaji; 3) kinerja ‘institusi lokal’ yang berkaitan dengan pengelolaan
sumber-sumber agraria dalam mendukung kehidupan masyarakat
yang bersangkutan dan potensinya dalam menarik keuntungan
bagi peningkatan kesejahteraan seiring dengan adanya upaya
percepatan pembangunan yang dilakukan pihak pemerintah dan
swasta; dan 4) potensi ancaman dan perubahan yang diperkirakan
akan terjadi sebagai akibat proyek MIFEE. Penelitian dilakukan
dengan pendekatan kualitatif dengan menerapkan beberapa teknik
pengumpulan data yaitu: 1) kajian kepustakaan dan analisis isi
(content analysis), 2) wawancara mendalam, dan 3) Focus Group
Discussion (FGD). Selain itu juga digunakan data dari sumber-
sumber lain seperti: kegiatan konsultasi publik, pelatihan, lokakarya
dan seminar.
Argumen utama yang dikemukakan dalam laporan ini adalah
mampukah Food Estate di Indonesia mewujudkan pembangunan
pertanian yang berkelanjutan, berkedaulatan dan berkeadilan.
Istilah ‘kesenjangan peradaban’ menjadi dasar untuk melihat
perbedaan antara ‘upaya percepatan pembangunan dengan tingkat
perkembangan sosio-kultural ekonomi masyarakat asli. Potret
dinamika lapangan menggambarkan bahwa strategi dan siasat
dari pihak perusahaan dan aparatus pemda yang dialami orang-
orang kampung dikerangkakan sebagai pertemuan dua peradaban
dimana yang satu menguasai yang lainnya, yang satu menang, yang
lain kalah, yang satu berdaya dan yang lain diperdaya. Pertanyaan
yang dimunculkan kemudian adalah apakah modernisasi pertanian
skala luas semacam MIFEE adalah pilihan yang paling tepat untuk
memenuhi target angka kecukupan pangan dan energi serta
dianggap rasional untuk memenuhi target pendapatan dalam