Page 157 - Berangkat Dari Agraria
P. 157

134  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             Republika. Misalnya, opini berjudul “NU dan Reforma Agraria” pada
             15  Maret 2022,  dan “Perspektif Hijau Reforma  Agraria”  tanggal  8
             Desember 2022.

                 Walaupun terbilang  jarang, tapi  ruang  yang  disediakan
             Republika bagi tulisan dengan isu reforma agraria, sungguh sangat
             bermakna.  Sebagai  penulis, saya  merasa selalu  tertantang  untuk
             mengangkat topik agraria dalam perspektif yang ramah Republika.
             Pendekatan teologi menjadi kekuatan Republika dalam mengangkat
             berbagai isu, termasuk isu agraria.

                 Republika termasuk media yang sangat ketat dalam menyeleksi
             tulisan  opini  yang  saya kirim.  Tak mudah menembus Republika.
             Beberapa  tulisan yang  saya  kirim  dengan  nuansa yang  terlalu
             ilmiah atau terlalu “merah”, pasti ditolak redaktur opini Republika.
             Bagi tulisan ringan, tapi dengan nuansa substansi yang “hijau” dan
             mengandung  falsafah keagamaan, maka  tulisan  tersebut mestilah
             dimuat. Dari Republika, saya belajar menulis dengan nuansa agamis,
             walaupun untuk  isu  ekonomi  politik  yang  kental  seperti reforma
             agraria.
                 Saya sangat  terkesan dan butuh kehadiran Republika.  Kantor
             kami  selalu berlangganan Republika. Jika hati  gundah  gulana,
             atau  pikiran  pusing  tujuh keliling  karena  mengingat hal-hal
             duniawi, maka pilihan menjenguk tulisan-tulisan di Republika jadi
             penawarnya. Masih belum terbayang, sejak 31 Desember 2022, saya
             tidak bisa lagi membuka lembar-lembar koran Republika. Dada ini
             terasa sesak mendapati Republika yang telah berjasa memuat opini
             pertama saya di atas kertas koran, kini sudah akan tak ada lagi.

             Tebar kebenaran
                 Ke  depan,  kita  harus  membiasakan  diri  untuk  membaca
             Republika lewat laptop atau mobile phone. Ah, suatu cara membaca
             yang berbeda sama sekali. Saya  tak suka baca koran  tanpa kertas
             koran di tangan. Tapi, apa boleh buat. Harus diubah budaya membaca
             saya. Mungkin saya tak sendirian. Banyak pembaca Republika juga
             akan  tergagap  seperti  saya.  Membaca  berita,  iklan,  atau opini  di
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162