Page 154 - Berangkat Dari Agraria
P. 154

BAB III  131
                                                   Kronik Hukum Agraria Nasional
             Penguatan Kebijakan Agraria Tahun 2021 (29 Januari 2021). Tim ini
             dipimpin Kepala Staf Kepresidenan bersama Menteri  ATR/Kepala
             BPN serta Menteri LHK.

                 Tim ini melakukan perbaikan dan membuat terobosan kebijakan
             untuk menyelesaikan konflik  agraria, khususnya  di lokasi-lokasi
             prioritas  yang  diusulkan masyarakat  sesuai komitmen Presiden.
             Secara bertahap,  tim ini  telah merampungkan 5.512  sertifikat
             yang tersebar di lokasi prioritas reforma agraria di Buleleng (Bali),
             Bengkulu Utara (Bengkulu), Kolaka  Timur  dan Konawe Selatan
             (Sultra),  Tanjung  Jabung Barat (Jambi), Nganjuk (Jatim),  dan
             Semarang (Jateng).
                 Buah yang dipetik dari momentum Hari Tani Nasional serta Hari
             Agraria dan Tata Ruang Nasional ini merupakan hasil kerja gotong
             royong  pemerintah  dengan CSO,  seperti Konsorsium Pembaruan
             Agraria (KPA), Serikat Petani Indonesia (SPI), Gerakan Masyarakat
             Perhutanan Sosial (Gema PS)  Indonesia,  dan Badan Registrasi
             Wilayah Adat (BRWA) yang memproses hutan adat.
                 Hal  ini  sinyal positif  bagi penguatan  komitmen pemerintah
             dalam  mengembangkan  kerja  kolaborasi  dengan  gerakan
             masyarakat sipil guna mewujudkan keadilan agraria. Terlepas dari
             dinamika yang ada dalam relasi kolaborasi tersebut, bekerja sama
             tampaknya menjadi pilihan ter-baik untuk mengurai konflik agraria
             secara lebih cepat dan tepat. Tentu penyerahan sertifikat ini bukan
             akhir dari  reforma agraria  sehingga  harus ditindaklanjuti  dengan
             pengembangan kegiatan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
                 Pemerintah tidak  hanya  menyerahkan  sertifikat tanah.
             Karena itu,  Presiden juga  sudah memerintahkan Kementerian
             Pertanian; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
             Transmigrasi; Kementerian Koperasi  dan Usaha Kecil Menengah;
             hingga Kementerian Kelautan  dan Perikanan  untuk menyalurkan
             bantuan modal, bibit, pupuk, dan pelatihan. Diharapkan, tanah yang
             diserahkan ke warga penerima sertifikat menjadi lebih produktif dan
             mampu membantu kehidupan perekonomian rakyat. (Kompas.com,
             22/9/2021)
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159