Page 155 - Berangkat Dari Agraria
P. 155

132  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional

             Lebih lanjut
                 Selanjutnya, percepatan penyelesaian  konflik dan redistribusi
             tanah di lokasi lain mesti kian digencarkan.  Masih terlalu sedikit
             capaian dari yang seharusnya. Masih banyak lokasi prioritas reforma
             agraria yang diajukan masyarakat perlu diproses segera oleh jajaran
             birokrasi. Misalnya,  penataan kawasan hutan  untuk membuka
             kesempatan bagi warga yang hidup di dalam atau di sekitar kawasan
             hutan untuk memiliki tanah dari bekas kawasan hutan. Desa-desa
             yang terkepung atau terkurung di dalam kawasan hutan mesti segera
             dibebaskan. Agenda ini kini terbuka ketika Peraturan Pemerintah
             Nomor  23/2021  tentang  Penyelengaraan  Kehutanan  dan  Permen
             LHK Nomor 7/2021 sebagai turunannya mulai dilaksanakan.

                 Di Pulau Jawa, ada 128 lokasi konflik agraria yang dilaporkan
             masyarakat ke Kantor Staf Presiden. Diperlukan  prioritisasi
             serta inventarisasi  dan  verifikasi  lapangan  secara bersama lintas
             kementerian dan lembaga, dengan melibatkan pemerintah daerah
             dan organisasi  masyarakat  sipil.  Permukiman dan garapan warga
             yang dikuasai bertahun-tahun hendaknya segera dituntaskan.

                 Penataan kawasan hutan  dalam kerangka  reforma  agraria
             di  Jawa  ini, diselaraskan  dengan  upaya  transformasi  pengelolaan
             hutan secara menyeluruh. Sekarang ini, disiapkan revisi Peraturan
             Pemerintah Nomor 72/2010 tentang Perusahaan Umum Kehutanan
             Negara,  atau Perhutani. Proyeksi hutan negara  yang  dikelola
             Perhutani menjadi 1 juta hektar, dari sebelumnya 2,4 juta hektar.

                 Demikian  halnya dengan  lokasi  konflik agraria di  areal  yang
             dikelola Perusahaan  Terbatas Perkebunan Negara yang berjumlah
             229 lokasi. Skema penyelesaian konflik di PTPN yang tengah digodok
             Tim Kerja Bersama 2021 hendaknya  segera  diputuskan  sehingga
             penyelesaian konflik agraria di sekitar 85.000 hektar area PTPN ini
             bisa  segera  dibereskan.  Sementara bagi lokasi-lokasi  redistribusi
             tanah yang berasal dari bekas HGU perkebunan swasta yang sudah
             habis  masa  berlakunya dan  tak diperpanjang, atau  tanah  telantar
             dan tanah negara lainnya sebagai obyek reforma agraria, mestinya
             tidak lambat lagi untuk dieksekusi.
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160