Page 29 - Berangkat Dari Agraria
P. 29
6 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
Dengan situasi rezim ekonomi yang tak berubah, para pejuang
dan pendukung pembaruan agraria harus menajamkan orientasi
perjuangan dan model gerakannya. Pembaruan agraria sebagai alat
perubahan harus diletakkan beriringan dengan perubahan secara
mendasar struktur ekonomi negara. Karena rezim biasanya berkelit
dengan menganggap pembaruan agraria mengundang risiko politik
yang terlalu tinggi, diperlukan komitmen nasional semua komponen
bangsa untuk mengamankan pembaruan agraria, sehingga risiko
politik dapat diminimalkan sedemikian rupa sejak dini.
Kekuatan kekayaan alam
Melihat gelagat ekonomi makro saat ini yang lesu, diawali dengan
kejatuhan rezim ekonomi bank di Amerika, kecenderungan ekonomi
beralih secara signifikan ke Asia. Salah satu kekuatan ekonomi Asia
yang masih bisa bertahan ialah kekuatan ekspor sumber daya alam.
Ini terlihat dari kecenderungan naiknya keuntungan negara-negara
yang berbasis ekspor sumber daya alam. Walaupun skema ini masih
mengandalkan daya beli dari Eropa dan Amerika, namun terlihat
bahwa sumber daya alam masih memiliki kekuatan cukup besar
untuk bertahan dari resesi ekonomi.
Kekeliruan dasar Orba maupun Reformasi ialah tak
menempatkan pembaruan agraria sebagai prioritas yang memicu
kehancuran industri nasional. Kehancuran ini pada saat sekarang
dapat dirasakan dengan hilangnya uang ke luar negeri (capital
flight). Kita bisa ukur dari berbagai industri skala menengah dan
besar yang tidak dipasok industri nasional yang justru saat ini
menjadi dominan.
Salah satu gambaran yang bisa mengejutkan kita, seperti
industri nasional dalam bidang otomotif saat ini memiliki prospek
keuntungan yang luar biasa besar. Dengan perkembangan pesat
bidang otomotif, kita minimal telah kehilangan keuntungan sekitar
Rp 7,5 triliun per bulan.
Di sinilah peluang utama Indonesia bisa bermain dalam ekonomi
internasional. Di samping secara masif mampu mendongkrak