Page 34 - Berangkat Dari Agraria
P. 34

BAB I  11
                                                Urgensi Pelaksanaan Reforma Agraria
             ini didukung penyediaan lahan, bibit, kredit murah, pendampingan,
             dan infrastruktur lain yang dibutuhkan.

                 Pengadaan lahan  dapat  dilakukan melalui  penerapan PP No
             11/2010  tentang  Penertiban  dan  Pendayagunaan Tanah Telantar
             serta melalui  pembukaan lahan baru. Banyaknya buruh  tani  dan
             petani gurem dapat pula diselesaikan dengan pembangunan sistem
             pertanian  terpadu.  Pengembangan pertanian,  perikanan,  dan
             peternakan dalam badan usaha juga perlu disinkronkan.

                 Sangat dibutuhkan dukungan  teknologi  tepat guna  untuk
             memperkecil  ketergantungan  pada input  produksi. Sistem
             perlindungan pasar produk pertanian  nasional  juga  mutlak
             dibutuhkan  agar kaum  tani  punya kekuatan mandiri  dalam
             menghadapi tekanan keras perdagangan internasional.

                 Lompatan jauh ke  depan butuh kepemimpinan  politik  yang
             tangguh  dan  sungguh  bekerja untuk rakyat.  Bagaimanapun,
             membaiknya kehidupan kaum buruh merupakan indikator penting
             dalam memaknai kemerdekaan bangsa ini. Selamat hari buruh
             internasional 2011.*


             1.3.  Menyurutnya Geliat Pembaruan Agraria? 3
                 Pembaruan  agraria belum berjalan maksimal.Presiden Susilo
             Bambang Yudhoyono memberhentikan Joyo Winoto sebagai Kepala
             Badan Pertanahan Nasional dan menggantinya dengan Hendarman
             Supandji (14 Juni 2012). Penggantian Kepala BPN terjadi pada situasi
             keagrariaan macet pada tiga tataran.
                 Pada  tataran kebijakan, Rancangan Peraturan Pemerintah
             tentang    Pembaruan     Agraria    masih    terkatung-katung
             pengesahannya. RPP ini konon sudah lama ada di  meja presiden,
             bahkan  sidang kabinet  untuk membahasnya  sudah beberapa kali
             digelar. Kenapa RPP  tersebut  tak kunjung  ditandatangani?  Alih-
             alih mengesahkannya, SBY malah mengganti Winoto, pejabat yang
             paling getol menyuarakan pentingnya pembaruan agraria.



             3    Sinar Harapan, 26 Juni 2012.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39