Page 112 - Generasi Muda Reforma Agraria
P. 112

Kumpulan Naskah Esai Terbaik Pada Lomba Esai Agraria   91

              masyarakat  hukum  adat. Undang-Undang Nomor   24 Tahun
              2003 tentang Mahkamah   Konstitusi Pasal 51 Ayat  (1) huruf
              b  menyebutkan  bahwa  pemohon  pengujian  undang-undang
              terhadap  Undang-Undang Dasar   bisa  dari pihak  kesatuan
              masyarakat  hukum  adat  yang menganggap   hak  dan/atau
              kewenangan   konstitusionalnya  dirugikan  oleh  berlakunya
              undang-undang    tersebut,  dengan  catatan  masyarakat

              hukum  adat  itu  masih  hidup, sesuai dengan  perkembangan
              masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
              yang diatur dalam undang-undang. 9
                  Salah satu bukti konkrit diaplikasikannya Pasal 51 Ayat (1)

              huruf b Undang-Undang Mahkamah Konstitusi tersebut dapat
              dilihat  dari peristiwa  16 Mei 2013  lalu. Ia  menjadi peristiwa
              bersejarah bagi keberadaan masyarakat hukum adat. Saat itu,
              Mahkamah   Konstitusi membacakan  keputusan  dari Judicial
              Review (pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang
              Dasar) terhadap  Undang-Undang Nomor     41 Tahun   1999
              tentang Kehutanan yang diajukan oleh Aliansi Masyarakat Adat
              Nusantara  (AMAN) dan  dua  masyarakat  adat  dari Kesatuan
              Masyarakat  Hukum    Adat  Kenegerian  Kuntu  Kabupaten

              Kampar Propinsi Riau dan Kesatuan Masyarakat Hukum Adat
              Kasepuhan Cisitu Kabupaten Lebak Propinsi Banten. 10



              9   Undang-Undang No. 24 Tahun   2003 tentang Mahkamah
                  Konstitusi, Pasal 51 Ayat (1) huruf b
              10  Putusan  Mahkamah  Konstitusi No. 35/PPU-X/2012, Pengujian
                  Undang-Undang No. 41 Tahun  1999 tentang Kehutanan  Ps. 1
                  angka 6, Ps. 4 Ayat (3), Ps. 5 Ayat (1), (2), (3), (4), Ps. 67 Ayat (1),
                  (2), (3), pemohon Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Kesatuan
                  Masyarakat  Hukum  Adat  Kenegerian  Kuntu, dan  Kesatuan
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117