Page 130 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 130

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  107


              2)  Pewarisan abintestato. Misalnya saja seorang  anak yang tidak
                  sah antara  ibu bangsa Indonesia dan seorang laki-laki bangsa
                  Eropa  setelah diakui, maka anak itu mempunyai  status bangsa
                  Eropa dan dapat mewaris  tanah  dari  ibunya bangsa  Indonesia.
              3)  Perubahan  status. Misalnya  seorang  bangsa  Indonesia
                  memperoleh  persamaan hak dengan orang-orang Eropa (gelijk-
                  stelling)  maka  tanah yang dimiliki  oleh bangsa Indonesia  itu
                  tetap  dimilikinya   setelah  perubahan   status   itu. Demikian
                  pula kalau  seorang   bangsa Eropa  telah “lebur”  (oplossing,

                  assimilatie) menjadi  bangsa Indonesia, maka bangsa  Eropa
                  itu yang  semula  tidak boleh memperoleh  tanah milik bangsa
                  Indonesia, setelah peleburan  ia dapat memperoleh  tanah milik
                  bangsa  Indonesia.
              4)  Naturalisasi  (pewarga-negaraan). Bagi  seorang   golongan
                  penduduk  Indonesia  yang  memperoleh  kewarganegaraan
                  Belanda atau kewarganegaraan Eropa,  maka  tanah yang telah

                  dimilikinya itu  tetap menjadi  miliknya   setelah  perubahan
                  kewarganegaraan.


              b.  Pasal 12 Stbl. 1912 No. 422 tentang Peraturan Tanah Partikelir
                  sebelah  Barat Tjimanuk  (Reglement Particulariere Landerijen
                  Bewesten de Tjimanuk)
                  Selain ketentuan pengasingan tanah dalam Stbl. 1875 No. 179,
              ditemukan aturan yang sejalan dengan itu, yaitu Pasal 12 Stbl. 1912
              No. 422 tentang Peraturan Tanah Partikelir sebelah Barat Tjimanuk.

              Pasal ini menentukan hak usaha di atas tanah-tanah partikelir. Hak
              usaha di sini tidak dapat dipunyai oleh orang-orang dari golongan
              Eropa,  kecuali  perolehannya  karena  pewarisan  tanpa wasiat dan
              karena percampuran harta karena perkawinan. Perolehan hak yang
              demikianpun dalam waktu dua tahun sejak diperolehnya hak harus
              dialihkan kepada  orang  yang memenuhi  syarat. Demikian juga
              bagi orang golongan  rakyat  Indonesia  yang  kehilangan  statusnya
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135