Page 48 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 48

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  25


              lewat penerapan  dan praktik  HMN.  Hak menguasai  dari negara
                                               14
              membawa  konsekuensi tiga  kewenangan seperti diuraikan di atas
              (Pasal 2 ayat (2)).
                  Tiga kewenangan ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam
              bentuk tindakan negara baik ke dalam maupun ke luar. Tindakan ke
              dalam, antara lain: 15

              a.  Membuat  suatu rencana umum  mengenai persediaan,
                  peruntukan dan penggunaan bumi, air dan ruang udara serta
                  alam  yang  terkandung  di  dalamnya  untuk  keperluan  yang
                  bersifat politis, ekonomis dan sosial (Pasal 14 ayat (1)). Sementara
                  pemerintah daerah juga harus membuat rencana serupa dengan

                  rujukan pusat (Pasal 14 ayat (2)), UU No. 26 Tahun 2007 tentang
                  Penataan Ruang;
                  1)  Politis,  tanah untuk  keperluan/bangunan-bangunan
                      pemerintah termasuk bangunan pertanahan.
                  2)  Ekonomi, tanah untuk keperluan perkembangan produksi
                      pertanian, peternakan,  perikanan,  perkebunan,  industri,
                      pertambangan, transmigrasi, dan lain-lain;
                  3)  Sosial,  tanah  untuk  keperluan  beribadah, makam,  pusat
                      pemukiman, keperluan  sosial,  kesehatan,  pendidikan,

                      rekreasi, dan lain-lain.
              b.  Menentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi
                  yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh individu, baik
                  sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain serta badan-
                  badan hukum, baik oleh WNI maupun orang asing (Pasal 4);
              c.  Berusaha agar sebanyak mungkin orang mempunyai hubungan
                  dengan tanah, dengan menentukan luas maksimum tanah yang




              14  Muhammad Bakri, Hak Menguasai Tanah oleh Negara, Cetakan ke-1,
                  Yogyakart: Penerbit Citra Media, 2007, hlm. 53.
              15   Iman Soetiknjo,  Politik Agraria  Nasional,  Yogyakarta: Gadjah Mada
                  University Press, 1985, hlm. 51.
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53