Page 50 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 50

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  27


                  mempunyai  hubungan yang  sepenuhnya  dan yang  terkuat  itu
                  (hak milik atas tanah) di seluruh wilayah Indonesia (Pasal 21).


                  Wewenang  yang bersumber  pada hak menguasai  dari
              Negara  tersebut harus  digunakan  untuk mencapai  sebesar-besar
              kemakmuran  rakyat,  dalam arti  kebahagiaan,  kesejahteraan dan
              kemerdekaan dalam masyarakat dan Negara hukum Indonesia yang
              merdeka berdaulat, adil dan makmur.

                  Mencermati  rumusan di atas,  menurut  UUPA ruang  lingkup
              bumi adalah permukaan bumi, dan tubuh bumi di bawahnya serta
              yang berada  di bawah  air. Permukaan bumi  sebagai bagian  dari
              bumi yang disebut tanah. Tanah yang dimaksudkan di sini bukan
              mengatur tanah dalam segala aspeknya, melainkan hanya mengatur
              salah satu aspeknya saja, yaitu tanah dalam pengertian yuridis yang

              disebut hak-hak atas tanah. Hak menguasai dari negara atas tanah
              bersumber pada hak Bangsa Indonesia atas tanah, yang hakikatnya
              merupakan penugasan pelaksanaan tugas kewenangan bangsa yang
              mengandung  unsur hukum  publik. Hal ini  terutama  disebabkan
              ketidakmungkinan bagi  seluruh bangsa  secara bersama-sama
              melaksanakan  fungsi  pengaturan,  sehingga diserahkan  kepada
              negara  sebagai organisasi  tertinggi  pemegang  dan  pengemban
              kekuasaan seluruh rakyat. Demikian, dapat dinyatakan bahwa hak
              menguasai  dari negara  adalah  bentuk  pelimpahan  kewenangan

              publik  dari hak bangsa,  namun  sekaligus bertujuan  untuk
              mewujudkan kesejahteraan rakyat. Secara teori, doktrin penguasaan
              oleh negara harus dilihat dalam wacana yang lebih luas, yaitu dari
              perspektif empat fungsi pokok negara, meliputi: 17

              a.  Protectional function; negara wajib melindungi seluruh tumpah
                  darah dan seluruh tanah air;


              17  I Gede AB Wiranata, Reorientasi Terhadap Tanah sebagai Objek  Investasi,
                  Bandar Lampung: Penerbit Universitas Lampung, 2007, hlm. 266.
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55