Page 46 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 46

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  23


              menggunakan haknya, sampai di situlah batas kekuasaan  negara
              tersebut.
                  UUPA memberikan kewenangan sangat luas pada negara, Pasal
              2 UUPA  menyatakan: ayat (1) atas dasar ketentuan Pasal 1, bumi,
                     11
              air, dan  ruang  udara,  termasuk  kekayaan alam  yang  terkandung
              didalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh negara, sebagai
              organisasi seluruh rakyat Indonesia; ayat (2) hak menguasai negara

              termaksud dalam ayat (1) pasal ini memberi wewenang untuk:
              a.  Mengatur  dan  menyelenggarakan peruntukan, penggunaan,
                  persediaan dan  pemeliharaan  bumi,  air dan  ruang  udara
                  tersebut;

              b.  Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara
                  orang-orang dengan bumi, air ruang udara;
              c.  Menentukan  dan mengatur hubungan-hubungan hukum
                  antara orang-orang dan perbuatan hukum mengenai bumi, air
                  dan ruang udara.


                  Pasal 2 ayat (2) UUPA telah membatasi hak menguasai negara,
              selain  itu dapat dikonstruksi dalam  pengertian  politis,  sebagai
                                                                  12
              berikut:

              1)  Konstatasi  hak seseorang  atau badan hukum melalui  lembaga
                  konversi  atas tanah-tanah  bekas BW, bekas adat, dan atas tanah-
                  tanah  yang dikuasai  pemerintah  daerah otonom ataupun  yang
                  dikuasai oleh lembaga-lembaga  pemerintahan.



              11   Hak Menguasai Negara juga diatur dalam Pasal 1 UU No. 11 Tahun 1967,
                  Pasal UU Nomor 5  Tahun 1967, Pasal 10 UU No. 4  Tahun 1982  dan
                  Peraturan Perundangan lain  yang menyatakan  alokasi  sumber-sumber
                  agraria.Tersebarnya Hak Menguasai Negara ini di wilayah pertambangan,
                  kehutanan, pengelolaan lingkungan hidup, memberikan legitimasi lebih
                  jauh  di negera,  dalam hal ini  pembangunan  untuk intervenís  dalam
                  pengaturan alokasi sumber-sumber di tingkat sektoral tersebut.
              12   Parlindungan A.P.,  Komentar Komentar  Atas Undang-undang Pokok
                  Agraria, Bandung: Alumni, 1988, hlm. 40.
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51