Page 45 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 45

22    FX. Sumarja


                Menurut Notonagoro  pengertian  hak menguasai negara
            bukanlah dalam  pengertian dimiliki.  Demikian juga  menurut
                                               9
            A.P. Parlindungan,   hak  penguasaan negara merupakan  salah
                             10
            satu asas dalam UUPA  yang berbeda  dengan asas domein  dalam
            Agrarische Wet 1870 jo. Agrarisch Besluit 1870. Pemberlakuan  asas
            domein untuk kepentingan pemerintahan  jajahan,  bukan untuk
            kepentingan rakyat. Asumsi pemberlakuan    asas  domein, bahwa
            menurut pemerintahan  jajahan,  rakyat  yang  terdiri dari berbagai
            suku bangsa di  Indonesia telah menyerahkan sepenuhnya kepada

            pemerintahan jajahan. Sementara hak penguasaan  negara  ditujukan
            sebesar-besar kemakmuran   rakyat  yang  meliputi  kebahagiaan,
            kesejahteraan,   dan kemerdekaan  dalam masyarakat   dan negara
            hukum Indonesia  yang merdeka berdaulat,  adil, dan makmur.
                Hak  menguasai   negara  dalam  penjelasan    UUPA,  baik yang

            sudah  ada  hak  perorangan  maupun  yang  belum  ada. Kekuasaan
            negara mengenai  tanah yang sudah dipunyai orang dengan sesuatu
            hak dibatasi  oleh  isi dari hak  itu, artinya sampai seberapa  jauh
            negara memberi   kekuasaan kepada  yang  mempunyai hak  untuk




                kepentingan rakyat.”  Rumusan kalimat “dikuasai oleh negara” inilah yang
                kemudian dikenal sebagai konsep”Hak Menguasai Negara” (HMN) yang
                berarti penguasaan, dan pemanfaatan sumber daya alam terpusat pada
                kekuasaan yang begitu besar pada negara.
            9   Notonagoro memberikan  pengertian  hak menguasai negara dalam
                Pasal 38 Ayat (3) UUDS yang  isinya sama dengan Pasal 33 ayat (3) UUD
                1945 sebagai  berikut: istilah dikuasai dan dipergunakan  adalah dua
                hal yang berbeda, dipergunakan  itu sebagai tujuan dari pada dikuasai,
                meskipun kata penghubungnya dan, hingga  itu nampaknya dua hal
                yang  tidak  ada  sangkut    pautnya  dalam    hubungan    sebab  akibat.
                Pengertian  dikuasai, bukan berarti  dimiliki,  tetapi  kepada  negara
                sebagai organisasi  kekuasaan  tertinggi yang diberikan kewenangan
                (Pasal  2  ayat  (2)  UUPA).  Lihat Notonagoro,  Politik Hukum dan
                Pembangunan Agraria di Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1984, hlm.
                106.  ;  Bandingkan  dengan  Gouwgioksiong,  Tafsiran Undang-Undang
                Pokok Agraria, Djakarta: PT Kinta, 1963, hlm. 48.

            10  Aslan Noor, Konsep Hak Milik Atas Tanah..., Op. Cit., hlm. 98-99.
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50