Page 53 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 53
Aristiono Nugroho dkk.
Pemberdayaan petani melalui PRONA oleh petugas
kantor pertanahan, tidaklah semata-mata sertipikasi hak
atas tanah, melainkan juga meliputi pemindahan informasi
dan pengertian dari petugas kantor pertanahan kepada para
petani. Kegiatan ini dimaksudkan, agar seluruh petani di Desa
Banjarpanjang memiliki kedudukan yang sama yaitu adanya
jaminan kepastian hukum. Proses sosial ini memperlihatkan
aliran penyampaian pesan dari satu orang kepada orang lain,
sehingga para ahli menyebutnya, sebagai “proses sosial”.
b. Motif Tunduk Pada Ketentuan
Motif tunduk pada ketentuan, merupakan motif
lanjutan setelah adanya motif melaksanakan tugas. Priyo
Hutomo, sebagai Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Magetan, menjelaskan bahwa konsekuensi atas motifnya
melaksanakan tugas, maka para petugas Kantor Pertanahan
Kabupaten Magetan tunduk pada ketentuan yang berlaku.
Dalam konteks sertipikasi hak atas tanah, maka para
petugas Kantor Pertanahan Kabupaten Magetan tunduk
pada ketentuan Undang-Undang Pokok Agraria, ketentuan
tentang pendaftaran tanah, dan peraturan pelaksanaannya.
Ketundukan ini memberi bingkai pengaman, bagi
berlangsungnya proses komunikasi yang secara spesifik
terkait dengan sertipikasi hak atas tanah, yaitu: (1)
mengajarkan nilai-nilai pertanahan; (2) mempengaruhi
perilaku petani, agar relevan dengan nilai-nilai pertanahan;
(3) mengungkapkan rasa empati, atas perjuangan para
petani dalam memperoleh kesejahteraan berbasis tanah;
(4) menjelaskan kebijakan kantor pertanahan, yang dapat
meningkatkan kesejahteraan petani; (5) memperlihatkan
kemampuan petugas kantor pertanahan dalam membangun
hubungan atau relasi dengan para petani; (6) menyelesaikan
34 35

