Page 62 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 62
Basis Transmisi Nilai-Nilai Pertanahan
ketentuan, tidak memungkinkan bagi mereka untuk terlibat
dalam hal-hal non teknis yang terkait dengan sertipikasi hak
atas tanah di masyarakat. Misalnya hal-hal non teknis yang
terkait dengan sertipikasi hak atas tanah melalui program
PRONA yang dilaksanakan di Desa Banjarpanjang.
Hal-hal non teknis adakalanya dibangun melalui
pemaknaan informasi oleh para petani, saat penyelenggaraan
penyuluhan. Pemaknaan yang dibangun dapat mendorong
para petani melakukan tindakan tertentu, walaupun
seringkali tidak relevan dengan sertipikasi hak atas tanah.
Sebagaimana diketahui pemaknaan informasi dibangun
berdasarkan pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan
kerangka pikir petani. BAB II
Kepala Desa Banjarpanjang menjelaskan, bahwa pada
awalnya para petani khawatir sertipikasi hak atas tanah
mereka tidak berjalan lancar, dan khawatir terhadap biaya
PRONA. Oleh karena itu, Pemerintah Desa Banjarpanjang
perlu menempatkan hal-hal non teknis yang terkait dengan
sertipikasi hak atas tanah ini berada di luar urusan petugas
kantor pertanahan. Untuk itu, Pemerintah Desa Banjarpanjang
berkerjasama dengan Gapoktan “Tani Manunggal” Desa
Banjarpanjang dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa Banjarpanjang membentuk “Panitia PRONA Desa”.
Panitia PRONA Desa Banjarpanjang aktif membangun
komunikasi dengan para petani, demi keberhasilan
pelaksanaan PRONA di desa ini. Komunikasi dapat
digunakan, untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas
hubungan antar petani, agar pelaksanaan PRONA berjalan
lancar. Komunikasi dibangun secara verbal (dengan kata-
kata), maupun non verbal (dengan bahasa tubuh).
Susunan Panitia PRONA Desa Banjarpanjang lebih
42 Transmisi Nilai-Nilai Pertanahan 43

