Page 149 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 149
mencipta peluang baru; branding dan networking; dan
mengatasi persoalan (debottlenecking). Hal ini sejalan
dengan beberapa rekomendasi hasil kajian kebijakan Pusat
Pengembangan dan Standarisasi Kebijakan Agraria Tata
Ruang dan Pertanahan (2022) untuk Pemerintah:
1) Melengkapi indikator capaian Akses Reforma Agraria
(ARA) dengan indikator non ekonomi, khususnya
berkaitan dengan variabel modal sosial;
2) Merumuskan ulang target keberhasilan dan peningkatan
ekonomi masyarakat sasaran secara berjenjang/gradasi;
3) Memastikan keberlanjutan program ARA;
4) Melakukan redisain pelaku kebijakan ARA di daerah
dengan mempertimbangkan GTRA sebagai lembaga
yang harus menjalankan mandat UU;
5) Menyepakati pimpinan ARA sebagai bagian dari
subGTRA di setiap daerah;
6) Merumuskan ulang anggaran dengan metode sharing
anggaran antarstakeholder di daerah.
Kemanfaatan merupakan parameter keberhasilan Penataan
Akses, dalam arti apakah Penataan Akses membawa manfaat
yang nyata bagi SRA? Apakah manfaat tersebut teratas
pada SRA yang dijadikan sebagai responden? Kelengkapan
data dan alat bukti (evidence) bukan kepentingan SRA,
melainkan kepentingan Kantor untuk laporan keberhasilan
pada pimpinan. Data dan evidence yang lengkap tidak
berarti bahwa Penataan Akses telah membawa manfaat pada
SRA, namun dalam kacamata formalitas pencapaian target
administratif mewakili pencapaian di lapangan.
Keberlanjutan juga merupakan parameter keberhasilan
Penataan Akses, dalam arti apakah Penataan Akses berlanjut
atau terhenti ketika masa program usai?
Dunia kesehatan memberi contoh yang baik dalam hal
keberlanjutan. Kesembuhan dan kesehatan dua hal
berbeda, kesembuhan bersifat sesaat sedangkan kesehatan
berlangsung terus-menerus. Dokter melakukan upaya
134 REFORMA AGRARIA EKOLOGIS:
Praktik Penataan Akses Ramah Lingkungan di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul