Page 152 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 152

3)  Konsep Pemberdayaan
                a.  Keberdayaan,
                    Mengikuti definisinya,  pemberdayaan  merupakan antitesis
                    dari  ketergantungan. Pemberdayaan membuat  pihak  yang
                    semula  tidak berdaya menjadi  berdaya, yang semula  tidak
                    mampu menjadi  mampu,  dan  dengan kemampuannya itu
                    pihak yang  diberdayakan  mengatasi  sendiri  persoalan-
                    persoalannya secara  bertahap sesuai  kemampuannya  yang
                    meningkat.
                    Dengan demikian,  pemberdayaan  sudah dimulai  dari
                    niat pemberdaya untuk  menyentuh  kerentanan  sehingga
                    kepekaannya  terarah  untuk  mendeteksi  kerentanan  itu.
                    Pemberdayaan  tidak menyasar  pada mereka  yang  sudah
                    mapan,  sudah kuat,  dan  sudah berkembang karena
                    pemberdayaan bukan klaim  atas kerja  orang lain  sebagai
                    keberhasilannya,  hanya  karena  suatu  pihak  diikutsertakan
                    dalam program pemberdayaan.
                    Kecenderungan  untuk memilih lokasi  Penataan  Akses
                    yang nyaman, masyarakat  yang  tidak bermasalah  agraria,
                    serta  jenis  usaha  yang  sudah  berkembang dimotivasi dari
                    keengganan    melakukan    pemberdayaan.    Lebih-lebih,
                    keterbatasan kewenangan, waktu dan anggaran bisa menjadi
                    dalih yang sempurna untuk bekerja tidak maksimal.
                    Kecenderungan  itu disadari  atau  tidak disadari  terbentuk
                    dari  paradigma  lembaga  yang  menjadi  pucuk  otoritas
                    pelaksana  dari  Reforma  Agraria (bukan  pelaksana harian)
                    yang berorientasi menciptakan pertumbuhan instan. Bukti
                    paling sederhana dari hal ini ialah parameter keberhasilan
                    Penataan  Ases  ialah  tunggal:  kenaikan  pendapatan  dalam
                    waktu sesingkat-singkatnya, tidak peduli situasi masyarakat
                    beragam, terdapat dinamika sosial budaya di lapangan, dan
                    ketimpangan  menjadi  faktor penghambat pertumbuhan
                    yang merata. Mekanisme penyelesaian ketimpangan ini tidak
                    disediakan dalam Petunjuk Teknis, meski diamanatkan oleh
                    Perpres No 86 Tahun 2018. Terlebih, Perpres No 62 Tahun



                                                                 BAB IV  137
                                                      Evaluasi dan Rekomendasi
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157