Page 183 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 183
memberikan perubahan positif signifikan terutama bagi petani
sebagai garda terdepan penjaga ketahanan pangan. Saat ini sulit bagi
petani untuk dapat secara penuh berpartisipasi dalam pelestarian
lingkungan melalui penggunaan obat-obatan dan pupuk tanaman
organik. Hal tersebut karena bahkan dengan menggunakan booster
obat-obatan tanaman berbahan kimia sekalipun masyarakat belum
mampu mencukupi kebutuhan hidup mereka. Petani juga tidak
memiliki pilihan lain selain menggunakan produk-produk yang dijual
di pasaran karena sulit juga bagi petani untuk mengambil risiko pada
pengurangan obat-obatan kimia. Mengutip dari salah satu pemateri
dalam pelatihan pertanian semi organik dari Sekolah Tani Muda, saat
ini bertani hampir sama dengan orang menambang pasir. Artinya
ketika seorang penambang pasir, maka dia hanya mengambil pasirnya
saja tanpa memberikan apapun kembali pada tambang pasirnya. Petani
sekarang dapat diartikan hanya mengambil hasil panennya tanpa
memberikan timbal balik positif pada tanah/lingkungannya karena
menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia untuk tanaman, tetapi
meracuni tanah. Prinsip penting untuk menjaga keberlangsungan
pertanian adalah dalam bertani itu yang dirawat adalah tanahnya,
bukan tanamannya. Tanah adalah unsur penting dalam kehidupan.
Pembentukan tanah atau pedogenesis dari batuan menjadi tanah
merlukan waktu setidaknya ribuan tahun. Kemudian, untuk lapisan
subur tanah seluas 1 cm memerlukan waktu setidaknya 50 tahun.
3
Sementara itu, tanah yang mengalami degradasi atau kerusakan juga
memerlukan metode yang rumit dan lama untuk membuatnya subur
kembali.
Langkah awal dalam upaya meningkatkan pertanian di Indonesia
adalah “Menjaga keamanan petani”. Bukan meningkatkan minat
generasi muda untuk menjadi petani, tetapi berpikir bersama
untuk menjaga keamanan petani dahulu. Sebuah kebijakan untuk
memastikan keuntungan pertanian paling besar adalah untuk
petani, menjaga kestabilan harga (harga dikendalikan oleh pihak
berwenang dan bukannya oleh pihak anonim yang tidak berwenang),
menerapkan metode-metode pertanian lebih ramah lingkungan
untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Kemudian diharapkan
168 REFORMA AGRARIA EKOLOGIS:
Praktik Penataan Akses Ramah Lingkungan di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul