Page 201 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 201

Penataan Akses menjadi sebuah buku agar berguna secara luas. Kami,
            mantan FS Penatan Akses 2021, kemudian berbagi tugas.
                Sambil mengerjakan  tugas lapangan,  perlahan  saya membuka
            kembali lembaran-lembaran lama, menyusun  ulang ingatan  untuk
            dituliskan. Siapa tahu dokumentasi ini dapat tampil sederhana dan
            menjawab persoalan lapangan (Maret- April 2023).

            10.   Sejarah Gerabah
                Bangsa kita bersilang budaya  dengan bangsa-bangsa besar  di
            dunia. Bangsa Arab menyumbang banyak kata seperti daftar, sejarah,
            sah, kertas, rakyat. Bangsa India menyumbang kosakata bernuansa
            sastra:  taksaka  (ular),  dirgahayu (panjang  umur),  angkasa  (langit),
            tirta  (air), negara,  kisma  (tanah).  Bangsa  Tiongkok  menyumbang
            beragam makanan  dan kerajinan: bakso, bakwan, bakmoy, bakiak,
            guci, pinggan, cawan. Bangsa Eropa pun juga memberi sumbangan:
            Konsep Hak atas Tanah (Hak Milik, HGB, Hak Pakai, HGU).

                Terkait gerabah,  paman  saya  pernah  sesumbar, guci  miliknya
            (konon usianya lebih dari 200 tahun), berasal dari Dinasti Song, suatu
            era kekuasaan kuno di Tiongkok sana, saya percaya saja karena pada
            alasnya tertera stempel permanen made in China.

                Konon, pada era kolonial setelah Perang Jawa, di Hindia Belanda
            (sekarang  Indonesia)  diberlakukan  tanam paksa untuk  mengganti
            kerugian  pemerintah  kolonial akibat  perang  yang dipimpin
            Diponegoro itu. Para pengikut Diponegoro menegaskan sikap politik
            dan identitasnya dengan menanam pohon sawo di pekarangan rumah,
            termasuk Kyai Song,  seorang  pembakal  gerabah  yang  namanya
            diabadikan menjadi Kasongan, sentra industri gerabah di Kabupaten
            Bantul. Ia menolak tanam paksa, menggerakkan masyarakat mogok
            bertani dengan membuat gerabah dari lahan pertanian. Gerakannya
            lambat laun menjadi  bagian  dari  industri  kerajinan, hingga kini.
            Gerabah  adalah jejak  perlawanan  terhadap kolonial  yang  mana
            puncak  pencapaiannya ialah menghiasi interior  rumah-rumah  di
            negeri-negeri kolonial.





            186   REFORMA AGRARIA EKOLOGIS:
                  Praktik Penataan Akses Ramah Lingkungan di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206