Page 196 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 196
lewat media sosial (youtube) dan media massa halaman nasional
(Kompas, Tempo, Media Indonesia). Berbekal pengalaman sedikit
itu, saya optimis waste upcycling sampah di Desa Panjangrejo bisa
menjadi sumber ekonomi alternatif yang dapat diintegrasikan dengan
Penataan Akses; apalagi, Bupati Bantul mencanangkan Kabupaten
Bantul Bebas Sampah 2025.
Kantah Bantul menampung usulan warga yang saya sampaikan,
tentu saja keputusan ada pada pimpinan. Jangankan diterima, usulan
ini dipertimbangkan saja bagi saya sudah keajaiban karena membuka
celah partisipasi dalam Penataan Akses yang selama ini top down.
Sependek pengetahuan saya, hingga saat ini belum ada Penataan
Akses yang mengerjakan sampah untuk diubah menjadi berkah, dan
sampah ada di mana-mana: darat, sungai, pesisir, laut, desa, kota.
Pengukuran keberhasilan pun akan lebih nyata karena dari Rp. O,
kenaikan pendapatan sebelum dan sesudah Penataan Akses akan
sangat signifikan dalam waktu yang singkat.
Saya mendapat pesan WA dari asisten mantan majikan, beliau
menanyakan, apakah ada usaha yang sudah jalan selain sampah yang
calon rintisan? Katanya, ketentuan mengharuskan demikian: sudah
ada yang bisa diukur di awal. Tentu saja ada, namun nasibnya hampir
mati akibat pandemi: kerajinan gerabah dan keramik. Kemudian
beliau meminta saya untuk bisa dihubungkan dengan perangkat
desa. Esok paginya, saya berangkat ke kantor Desa Panjangrejo untuk
bertemu Kepala Desa.
Kepala Desa Panjangrejo menyambut saya dengan ramah. Setelah
memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangan saya,
beliau bercerita bahwa benar UMKM Gerabah dan Keramik sedang lesu
akibat pandemi dan juga ketergantungan bahan baku dari luar yang
semakin mahal. Selain itu ada pertanian yang hendak dikembangkan,
yaitu pertanian semi organik. Saya kemudian meminta nomor
kontak beliau dan beberapa perangkat yang membidangi pertanahan
(Jagabaya) dan kesejahteraan (Ulu-ulu). Hasil pertemuan dengan
Kepala Desa saya sampaikan siang itu juga ke Kantor melalui pesan
WA. Dari Jagabaya saya memperoleh kotak para kepala dusun.
BAB V 181
Catatan Harian Petugas Lapangan