Page 194 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 194
3. Hutang Jariyah
Batas maksimum usia FS ialah 40 tahun (2021-2022) lalu
diperpanjang 45 tahun (2023), batas toleransi masa kerja saya akan
berakhir. Aktivitas saya di lokasi Penataan Akses tanpa disengaja
membentuk ikatan batin karena kepercayaan yang tumbuh selama
proses pemberdayaan. Saya kira itu manusiawi.
Rasa percaya itu yang selalu memanggil untuk dirawat. Dengan
kapasitas saya yang terbatas, kesempatan yang tersedia tidaklah
cukup. Kecuali, BPN mempunyai skema regenerasi agar Penataan
Akses berlanjut dengan atau tanpa kehadiran FS lama yang ditentukan
undur karena uzur.
Saya mempunyai beban moral dengan warga, ketika hal-hal
yang baru dimulai dan berjalan tertatih ini terhenti karena batas usia
kerja para pendampingnya. Bagaimanapun, menjadi FS lebih punya
peluang berbuat banyak. Beban moral itu menggerakkan saya untuk
menyiapkan penerus yang kiranya berkesempatan belajar untuk
mempunyai kualifikasi yang relatif setara. Ini hutang sosial yang tidak
ada putusnya jika belum ditunaikan.
Tawaran dari majikan beberapa waktu lalu saya pertimbangkan
untuk ditolak, menyiapkan kader jauh lebih penting daripada upah
yang bikin saya ngiler (20 Maret 2023).
4. Langganan Bencana di Episentrum Gempa: Reforma Agraria,
kamu ke mana?
Sebenarnya, Desa Panjangrejo, kampung di mana saya tinggal
adalah episentrum gempa Propinsi DIY dan Jawa Tengah pada
Mei 2006 silam. Korban dan kerusakan cukup banyak. Membujur
sepanjang sungai, Sesar Opak yang diketahui karena gempa itu masih
aktif. Tepat di dusun yang saya tinggali, Sungai Opak memanjang
dengan badan air melintang sekitar 50 m, bantaran sungai dan
pekarangan warga berjarak tak lebih 5 m dan hanya dibatasi tanggul
pemanen dengan tinggi tak lebih dari 2 m. Tanggul itu respons atas
kejadian banjir pada 1988.
BAB V 179
Catatan Harian Petugas Lapangan