Page 192 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 192

manusia  ada bersama  para Subjek Reforma  Agraria, bukan
            lembaga  pelaksananya. Lalu,  saya menjawab, “Saya  temani  sebatas
            kemampuan”.  Jika  Negara  tak  mampu  atau  enggan  mengemban
            amanat konstitusional  Reforma  Agraria, maka  para majikan harus
            bekerja sama mewujudkannya. Telah tiba saat: rakyat bantu rakyat!

                 Terhitung sejak Oktober 2021 saya merawat komunikasi dengan
            para petani di Desa Selopamioro dan sejak Desember 2022 dengan
            para  perajin bambu  di  Wukirsari karena mereka kelompok  yang
            paling rentan.

                Lalu,  tiba-tiba,  tawaran  untuk memperpanjang masa kerja
            datang, dengan posisi yang judulnya menawan: konsultan perorangan
            Gugus Tugas Reforma Agraria! Melalui pesan WA, mantan majikan
            mengabari:  “Kami  butuh gagasan dan  terobosan  Anda di  GTRA,
            dengan gaji dua kali lipat dan masa kerja lebih panjang”.

                Sebentar,  pertanyaan  saya: ini masih  akan mengurusi  warisan
            persoalan  Penanganan Akses  Reforma Agraria  tahun-tahun
            sebelumnya atau menangani masalah baru di lokasi yang setiap tahun
            berbeda? (8 Maret 2023).

            2.  Keluhan Rakyat adalah Amanat
                Menjadi  buruh  berupah murah berplat merah itu  gampang
            susah-susah, artinya banyak susahnya ketimbang gampangnya. Ritme
            kerja FS itu tidak tentu, persis denyut detak desir debar jantung saya
            ketika kelelahan  atau  darah mengental. Regulasi  tentang  tenaga
            kerja akan  mendakwa  pola  kerja  saya dehumanisasi,  para aktivis
            buruh akan memvonisnya tidak manusiawi, tapi mereka tahu apa?
            Mereka  tidak  tahu bahwa melayani rakyat  tak mengenal jam kerja
            ala kantor atau korporasi. Saya sering pulang larut malam atau pagi
            benar selama  menjalankan  tugas sebagai  FS.  Pasangan  hidup yang
            merangkap Kepala Keluarga di mana saya bernaung bisa mengerti hal
            itu. Tapi, masyarakat di sekitar tempat tinggal saya tidak memaklumi,
            meskipun  saya berusaha memenuhi kewajiban-kewajiban  sosial
            tatkala tidak terjadwal ke lokasi dampingan.





                                                                 BAB V  177
                                                  Catatan Harian Petugas Lapangan
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197