Page 218 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 218
ketimbang pemberdayaan, membantai alih-alih membantu.
Selanjutnya, mari kita akhiri program ini dengan doa menurut donor
masing-masing.
Pengalaman kami sejak 2021, keberadaan mitra sebagai
pendamping yang usianya lebih panjang dari program Penataan
Akses ternyata diperlukan, meskipun menurut Petunjuk Teknis
pendampingan tidak masuk target capaian dan tidak difasilitasi,
pendampingan dibutuhkan terlebih jika program hasil pemodelan
merupakan inovasi sosial ekonomi seperti: Kewirausahaan Sosial
(Wukirsari), Swasembada Pakan (Wukirsari), Agro-eduwisata
(Selopamioro) dan mungkin rintisan Pertanian Organik dan Gerabah/
Keramik Organik (Panjangrejo). Keberadaan dan peran mitra
pendamping itu akan meneruskan Penataan Akses setelah program
ini resmi berakhir karena dibatasi ketentuan dan anggaran.
Di kegelapan malam, rembulan akan menjadi cahaya dan bintang
penunjuk arah. Kami pun demikian, menemukan rembulan (qomar)
dan bintang (najmi) agar program ini tidak terjerumus dan tersesat
dalam ketidakpastian yang remang.
Adalah Qomarun Najmi, lulusan Fakultas Peternakan UGM,
pendiri dan pegiat Sekolah Tani Muda (Sektimuda), sebuah lembaga
yang dirintis oleh Pusat Ekonomi Pancasila UGM untuk merespon
ancaman regenerasi pertanian dan tersisihnya pertanian dalam ragam
profesi yang menjanjikan. Sektimuda telah bekerja tidak kurang
dari 10 tahun (setiap tahun, sekitar 30 kader muda dilahirkan),
komunitas itu mendidik kader-kader tani muda di seluruh Indonesia,
yang visi dan misinya selaras dengan tujuan-tujuan pembangunan
berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Sektimuda lah
yang mendampingi Subjek Reforma Agraria di Selopamioro dalam
frekuensi mingguan bahkan saat Penataan Akses resmi diakhiri BPN.
Maka, kiranya tidak salah kami memilih Sektimuda sebagai penerang
dan penunjuk arah dalam keremangan Penataan Akses di Panjangrejo
(26 Agustus 2023).
BAB V 203
Catatan Harian Petugas Lapangan