Page 135 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 135
Nur Aini Setiawati
a. Hak Penduduk Atas Tanah Setelah Pelaksanaan
Reorganisasi Tanah
1. Hak Pakai Secara Turun-Temurun (Erfelijk
Gebruiksrechten)
Setelah adanya reorganisasi di Kota Yogyakarta, muncul
peraturan baru yang berkaitan dengan persoalan pemilikan
tanah dan tata cara pemindahan hak milik atas tanah di antara
masing-masing penduduk. Dasar penguasaan tanah menjadi
wewenang kalurahan. Tanah menjadi milik komunal warga
kampung dengan status hak pakai (gebruiksrechten). Hak pakai
tanah dibagi dua yaitu hak pakai untuk penduduk asli (pri-
bumi) dan untuk orang asing. Hak pakai merupakan hak
untuk menggunakan tanah untuk didirikan rumah dan
ditanami tanaman bagi penduduk. Adapun tanah peka-
rangan, tegalan, dan sawahan menjadi hak milik komunal
yang wewenangnya diberikan kepada kalurahan. Pengor-
ganisasian tanah diserahkan kepada lurah yang kemudian
membaginya kepada penduduk kota dengan bagian tertentu.
Tanah yang dipakai penduduk secara turun-temurun
dengan pemberian wewenang hak pakai memiliki status
hukum yang kuat. Untuk itu sultan tidak dapat berbuat sewe-
nang-wenang mengambil tanah-tanah tersebut. Meskipun
demikian, sultan dapat saja mencabut hak tanah penduduk
tanpa memperdulikan peraturan-peraturan yang ada.
Pemilik hak pakai secara turun temurun, dapat kehi-
langan haknya atas tanah yang dipakai apabila tanah itu
selama 10 tahun tidak ditempati sebagai tempat tinggal atau
tidak ditanami tanaman. Di samping itu, hak pakai juga akan
116