Page 133 - Prosiding Agraria
P. 133

118     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

                 b.  Penataaan Akses Reforma Agraria
                 Kegiatan Penataan  Akses Reforma  Agraria beriringan  dengan  pelaksanaan kegiatan
            redistribusi  tanah.  Lokasi Penataan  Akses Reforma  Agraria Fase I  Tahun  Anggaran 2024

            berada di Desa Mekarsakti dan Tamanjaya, Kecamatan Ciemas. Berdasarkan wawancara yang
            dilakukan dengan Dinas Koperasi dan UMKM, kegiatan penataan akses melibatkan OPD
            yang juga  tergabung dalam GTRA.  Dalam hal ini  instansi  pendamping dapat melakukan
            pembinaan ataupun dukungan lain dalam penataan akses.

                 Sebagai contoh dukungan pemda yang telah dilakukan pada tahun 2021 adalah adanya

            Keputusan Bupati Sukabumi  No. 590/KEP.312-DPKUKM/2021  Tentang Penataan  Akses
            Terhadap Obyek Reforma Agraria Di Kecamatan Warungkiara Dalam Wadah Koperasi. Dalam
            peraturan tersebut penerima tanah Obyek Reforma Agraria yang berasal dari tanah negara
            bekas HGU PT. Sugih Mukti/Perkebunan Halimun yang terletak di Kecamatan Warungkiara
            harus tergabung dalam bentuk badan hukum koperasi dengan nama Koperasi Produsen Agro

            Tora Wajasakti. Untuk menghindari sertipikat dialihkan ke pihak lain dalam jangka waktu
            tertentu sesuai  ketentuan,  sebelum  koperasi  memiliki  tempat  penyimpanan,  sertipikat
            Tanah Objek Reforma  Agraria  disimpan  di Perangkat Daerah yang melaksanakan  urusan

            pemerintahan di bidang koperasi. Dari hal tersebut diharapkan masyarakat penerima TORA
            dapat memanfaatkan lahan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan.

                 Berangkat dari pengalaman dalam penerapan  kebijakan  tersebut, dapat dilaksanakan
            pada lokasi TORA serta subjek lain pada pelaksanaan penataan akses dengan memperhatikan
            kondisi sosial ataupun kearifan lokal pada lokasi TORA.

                 Tahapan pelaksanaan  GTRA  dalam pendataan potensi  TORA  serta potensi penataan
            akses, pelaksanaan penataan aset melalui redistribusi tanah, dengan melakukan penataan

            pada lokasi  TORA,  serta  diikuti  penataan  akses  diharapkan mendekati  model yang ideal
            seperti pada Sistem Penataan Agraria Berkelanjutan (Tenrisau, 2021).


            Kendala dan Upaya Penyelesaian dalam Pelaksanaan GTRA

                 a.  Penetapan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
                    Terkait dengan pelaksanaan kegiatan Redistribusi Tanah, perlu dilakukan penetapan
                    TORA oleh Menteri. Saat ini pelaksanaan kegiatan redistribusi pada lokasi penyisihan

                    HGU belum dapat dilanjutkan melalui sidang GTRA dikarenakan belum dilakukan
                    penetapan TORA oleh Menteri. Per tanggal 14 Maret 2024 penetapan TORA sudah
                    diusulkan dengan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa
                    Barat Nomor:  NP.02.02/691-32/III/2024. Sampai  pada  tanggal  17 Mei 2024 masih

                    belum  terbit  penetapan  TORA.  Upaya  yang  telah dilakukan adalah  berkoordinasi
                    dengan Tim Pelaksana Percepatan Reforma Agraria terkait progres penetapan TORA
                    tersebut.
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138