Page 177 - Prosiding Agraria
P. 177
162 STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Tanah (IP4T) sebagai dasar penerbitan pertimbangan teknis pertanahan dan pengusulan
rekomendasi penegasan tanah timbul kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Cilacap
Kab, 2022). Hal ini dilakukan dalam rangka merespon keinginan masyarakat untuk
memperoleh kejelasan status kepemilikan atas tanah timbul yang selama ini telah dikuasasi
dan digunakan oleh masyarakat. Hal ini menjadi penting mengingat ketiadaan status atas
sumber daya tanah yang ada telah memunculkan sengketa penguasaan tanah yang melibatkan
berbagai pihak termasuk para pendatang yang mencoba mengadu nasib di wilayah ini.
Sengketa pertanahan yang muncul akibat sedimentasi di Segara Anakan melibatkan
berbagai pihak. Mengeringnya laguna dan terbentuknya daratan yang telah terjadi bertahun-
tahun lalu menimbulkan sengketa yang melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan
terhadap sumber daya ini. Masyarakat di desa-desa di Kecamatan Kampung laut yang
dahulunya menggantungkan hidupnya melalui kegiatan nelayan di Segara Anakan kehilangan
mata pencaharian akibat sedimentasi yang muncul, sehingga untuk terus mempertahankan
hidupnya mau tidak mau mulai merubah mata pencahariannya menjadi petani dengan
memanfaatkan tanah timbul yang ada. Kemunculan tanah timbul yang kian meluas juga
mengancam keamanan dan eksklusifitas Pulau Nusakambangan yang secara khusus
dipergunakan tempat pemasyarakatan atau pulau penjara bagi para narapidana dengan kasus-
kasus yang berat. Pulau Nusakambangan yang awalnya terpisah dari daratan Pulau Jawa, kini
hampir menyatu sehingga akses ke pulau tersebut menjadi lebih mudah.
Atas dasar latar belakang tersebut, terlihat adanya kesenjangan antara das sollen dan das
sein atau apa yang seharusnya dan apa yang menjadi kenyataan. Tanah timbul yang seharusnya
dapat diatur penggunaan dan peruntukannya untuk kesejahteraan masyarakat dapat menjadi
sumber sengketa dan konflik yang mengancam kehidupan. Penelitian ini berfokus untuk
mengurai permasalahan bagaimana penataan aset atas tanah timbul yang muncul di Laguna
Segara Anakan dan bagaimana pengaruhnya terhadap sengketa pertanahan yang ada?
B. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian hukum empiris yang dilakukan dalam rangka
melihat pelaksanaan redistribusi aset yang dilakukan di atas tanah timbul yang muncul di
Desa Ujunggagak Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dalam upaya
memahami dan memperoleh gambaran yang utuh tentang pelaksanaan kegiatan dimaksud,
dilakukan pendekatan sosiologi hukum. Pendekatan sosiologi hukum berupaya memahami
pengaruh hukum terhadap masyarakat demikian juga sebaliknya yaitu bagaimana masyarakat
dapat mempengaruhi bekerjanya hukum.
Dalam rangka menggambarkan hasil penelitian ini dilakukan analisis deskripsi kualitatif
atas data-data yang diperoleh. Analisis deskriptif kualitatif mendasarkan diri pada interpretasi
data-data yang dilakukan secara jelas, rinci, dan detail guna menggambarkan fakta di lapangan.
Lokasi penelitian ini terletak di Desa Ujunggagak Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten
Cilacap yang menjadi lokasi munculnya tanah timbul akibat sedimentasi laguna segara