Page 176 - Prosiding Agraria
P. 176
Menata Tanah Timbul, 161
Mengurai Sengketa Agraria
ragam bentuk permukaan bumi meliputi daratan atau perairan. Pada bentang alam perairan
dikenal adanya sungai, laut, danau, dan teluk. Keragaman kenampakan alam tersebut dapat
senantiasa berubah baik akibat kejadian alam maupun perbuatan manusia. Contohnya
perubahan kenampakan bentang alam yang awalnya laguna atau selat menjadi daratan.
Di sisi selatan Pulau Jawa terdapat Laguna Segara Anakan yang menjadi pemisah antara
Pulau Jawa dengan Pulau Nusakambangan. Laguna Segara Anakan merupakan danau air asin
yang merupakan bagian dari lautan. Letak Segara Anakan berada di Kecamatan Kampung Laut,
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Laguna Segara Anakan merupakan tempat bermuaranya
tiga sungai besar, yaitu Citanduy, Cibeureum, dan Cimeneng. Pertemuan aliran ketiga sungai
yang bermuara di Segara Anakan menyebabkan terjadinya sedimentasi (pendangkalan) yang
cukup massif. Hal ini disebabkan penumpukan sedimentasi yang terbawa masuk oleh aliran
sungai menuju wilayah perairan Laguna Segara Anakan intensitasnya tidak sebanding dengan
yang mengalir keluar kembali menuju perairan lepas di Samudera Hindia. Luas Segara Anakan
semakin berkurang akibat volume sedimentasi yang terus bertambah dan mengendap di
laguna ini. Berdasarkan informasi yang diakses melalui megapolitan.antaranews.com pada
tanggal 25 April 2024 pukul 17.00 WIB, dari hasil riset yang dilakukan oleh Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN) yang berdasarkan Citra Satelit, Laguna Segara Anakan pada tahun
1978 memiliki luas 4.150 hektare, tahun 1995 menyusut menjadi 1.575 hektare, dan pada tahun
2023 luas laguna ini tersisa kurang dari 400 hektare.
Gambar 1. Gambar Peta Tanah Timbul di Segara Anakan
Sumber: Data Kantah Kab. Cilacap, 2024.
Laguna Segara Anakan yang mengalami sedimentasi telah memunculkan tanah timbul
yang dimanfaatkan oleh warga masyarakat di desa-desa di Kecamatan Kampung Laut. Di
wilayah Kecamatan Kampung Laut terdapat 4 desa, yaitu Desa Penikel, Desa Klaces, Desa
Ujungalang, dan Desa Ujunggagak. Pada tanggal 31 Oktober – 4 November 2022 telah
dilaksanakan pendataan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan