Page 179 - Prosiding Agraria
P. 179

164     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

                    Pada masa lalu, di wilayah tersebut dikenal adanya trukah. Trukah adalah mekanisme
                    membuka tanah atau wilayah laut untuk pertama kali dalam rangka menunjukkan
                    batas wilayah yang akan dikuasai untuk kepentingan diri dan keluarganya. Tradisi

                    trukah  ini hampir  sama  dengan istilah  hak  terdahulu  dalam hukum  adat  yang
                    memberikan kewenangan bagi masyarakat untuk memilih suatu lokasi yang akan
                    dikuasai  dan  diolah  untuk kebutuhan hidupnya. Hak  terdahulu ini  diwujudkan
                    dengan pemasangan patok batas tanah atau patok batas wilayah tangkapan ikan di
                    wilayah segara anakan. Masih terbuka luasnya sumber daya yang ada membuat luas

                    wilayah trukah yang dimiliki oleh tiap warga cukup luas bahkan bisa sampai berhektar-
                    hektar, demikian juga di bagian tanah timbul yang digunakan untuk permukiman
                    dan  pertanian.  Tanah  timbul  memberi  peluang bagi masyarakat.  Tanah  timbul

                    merupakan salah satu bentuk sumber daya dalam penguasaan negara (state property)
                    yang penggunaan dan pemanfaatannya masih terbuka bagi siapa saja karena belum
                    ada pemilikannya. Berkaitan dengan nilai kemanfaatan, Arizona (2011) menyebutkan
                    adanya 4 (empat) tolak ukur suatu tindakan hukum atau bentuk hukum bertujuan
                    untuk memberikan  sebesar-besarnya kemakmuran  rakyat menurut Mahkamah

                    Konstitusi:
                    a.  kemanfaatan sumber daya alam bagi rakyat;
                    b.  tingkat pemerataan sumber daya alam bagi rakyat;

                    c.  tingkat partisipasi rakyat dalam menentukan manfaat sumber daya alam;
                    d.  penghormatan terhadap hak rakyat secara turun temurun dalam memanfaatkan
                        sumber daya alam.

                    Ketentuan hukum tentang reforma agrarian diharapkan memenuhi ketiga unsur cita
                    hukum masyarakat. Hal ini bermakna bahwa ketentuan hukum yang ada tidak hanya

                    memiliki kekuatan hukum secara regulatif namun juga konstitutif.
                    Dalam kaitannya dengan sumber daya alam, Ostrom and Schlager (1992) menyebutkan
                    tipe-tipe hak kepemilikan dalam rangka menjamin kelestarian dan pemanfaatan yang
                    berkesinambungan sebagai berikut:
                    1.  akses terbuka (open access), merupakan bentuk sumber daya bebas yang tidak ada

                        hak kepemilikan di atasnya;
                    2.  milik privat (privat property), merupakan bentuk sumber daya yang dimiliki secara
                        privat baik oleh perseorangan maupun organisasi dan bukan oleh negara;

                    3.  milik kelompok masyarakat (common property), bentuk sumber daya yang dimiliki
                        oleh kelompok dimana pemanfaatannya dapat dilakukan oleh anggota kelompok
                        atas seizin kelompok;
                    4.  milik negara  (state property), bentuk sumberdaya yang dikuasai  langsung oleh
                        negara.


                    Dari segi kepemilikannya, tanah timbul merupakan sumber daya dengan akses terbuka
                    termasuk untuk penggunaan dan pemanfaatannya. Hal ini dikarenakan statusnya yang
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184