Page 175 - Prosiding Agraria
P. 175
MENATA TANAH TIMBUL,
MENGURAI SENGKETA AGRARIA
Widhiana H. Puri , Yohanes Supama , Khoiru Rosadi 3
2
1
1,2,3 Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
*corresponding author: widhianapuri@stpn.ac.id
Abstract: Aanslibbing is a form of state property resource that has the potential to improve people’s welfare. Its
status as state land provides opportunities for anyone to use it and at the same time triggers clashes of interests
and even power struggles or land conflicts. The Segara Anakan Lagoon in Cilacap Regency, which is where three
large rivers flow, namely Citanduy, Cibeureum, and Cimeneng, which are in Kampung Laut District, Cilacap
Regency, Central Java, experienced shallowing due to the massive sedimentation that appeared. This paper aims
to find out how assets on aanslibbing and how they influence existing land disputes. The research method used
is empirical legal methods and a legal sociology approach. Based on the research results, it is known that (1) the
asset management activities carried out have succeeded in issuing certificates for 997 plots of land belonging to
878 residents in Ujunggagak Village, Kampung Laut District, Cilacap Regency, with a total area of 86.14 hectares;
(2) Agrarian Reform asset structuring activities have directly succeeded in resolving existing land disputes in
order to clarify the subject and object of TORA so that they are clear and clean.
Keywords: Aanslibbing, Segara Anakan, Agrarian Reform, Asset Management, Land dispute
Intisari: Tanah timbul merupakan salah satu bentuk sumber daya state property yang potensial untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Statusnya sebagai tanah negara memberi peluang bagi siapapun untuk
memanfaatkannya sekaligus memicu munculnya gesekan kepentingan bahkan perebutan kuasa atau konflik
pertanahan. Laguna Segara Anakan yang berada di Kabupaten Cilacap yang merupakan tempat bermuaranya tiga
sungai besar, yaitu Citanduy, Cibeureum, dan Cimeneng yang berada di Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten
Cilacap, Jawa Tengah mengalami pendangkalan akibat massifnya sedimentasi yang muncul. Tulisan ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana penataan aset atas tanah timbul yang muncul dan bagaimana pengaruhnya
terhadap sengketa pertanahan yang ada. Metode penelitian hukum empiris dan pendekatan sosiologi hukum
digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) kegiatan penataan aset yang
dilakukan telah berhasil menerbitkan sertipikat sebanyak 997 bidang tanah bagi 878 warga di Desa Ujunggagak,
Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, dengan total seluas 86,14 hektare; (2) kegiatan penataan aset
Reforma Agraria secara langsung telah berhasil menyelesaikan sengketa pertanahan yang ada dalam rangka
memperjelas subjek dan objek TORA sehingga clear and clean.
Kata Kunci: Tanah timbul, Segara Anakan, Reforma Agraria, Penataan Aset, sengketa Pertanahan
A. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam dan bentang alam yang beragam.
Bentang alam merupakan segala sesuatu yang berada di permukaan bumi dimana aneka