Page 212 - Prosiding Agraria
P. 212

Analisis Pemberdayaan Masyarakat dalam Penataan Akses Untuk Meningkatkan   197
                                                         Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah

                                         Tabel 1. Indikator Kesejahteraan Masyarakat
                             No      Indikator Kesejahteraan           Kriteria          Skor
                             1.   Pendapatan                  Tinggi (lebih dari  10 juta)  3
                                                               Sedang (5 juta– 10 juta)  2
                                                               Rendah (kurang dari 5 juta)    1
                             2.   Konsumsi atau Pengeluaran   Tinggi (lebih dari 5 juta)   3
                                  Rumah  Tangga               Sedang (1 juta–5 juta)     2
                                                              Rendah (kurang dari 1 juta  1
                             3.   Keadaan  Tempat Tinggal     Permanen (11-15)           3
                                                              Semi Permanen (6-10)       2
                                                              Tidak Permanen (1-5)       1
                             4.   Fasilitas  Tempat  Tinggal   Lengkap (34-44)           3
                                                              Cukup (23-33)              2
                                                              Kurang (12-22)             1
                             5.   Kesehatan Anggota Keluarga  Bagus (kurang dari 25%)    3
                                                              Cukup (25%-50%)            2
                                                              Kurang (kurang dari 50%)   1
                             6.   Kemudahan Mendapatkan       Mudah (16-20)              3
                                  Pelayanan Kesehatan         Cukup (11-15)              2
                                                              Sulit (6-10)               1
                             7.   Kemudahan memasukan         Mudah (7-9)                3
                                  anak ke jenjang pendidikan  Cukup (5-6)                2
                                                              Sulit (3-4)                1
                             8.   Kemudahan mendapatkan       Mudah (7-9)                3
                                  Fasilitas Transportasi      Cukup (5-6)                2
                                                              Sulit (3-4)                1
                            Sumber: Hasil Olahan Peneliti,2024
                            Kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut:
                            1. Tingkat kesejahteraan tinggi: nilai skor 20-24;
                            2. Tingkat kesejahteraan sedang: nilai skor 14-19;
                            3. Tingkat kesejahteraan rendah: nilai skor 8-13.


             C.  Landasan Teori
             1.  Pengertian Reforma Agraria

                  Reforma agraria atau disebut juga pembaruan agraria merupakan proses restrukturisasi
             (penataan ulang susunan) kepemilikan, penguasaan, dan penggunaan sumber-sumber agraria
             (khususnya tanah). Dalam praktiknya, terdapat tiga persoalan pokok dalam melaksanakan
             reforma agraria; Pertama, ketimpangan penguasaan tanah negara; Kedua, timbulnya konflik

             agrarian yang dipicu tumpang tindihnya kebijakan distribusi lahan pada masa lalu; Ketiga,
             timbulnya krisis sosial dan ekologi di pedesaan. Terkait tiga persoalan pokok tersebut, maka
             pemerintah merasa perlu untuk melakukan reforma agraria yang bertujuan, Satu mengurangi
             kemiskinan, kedua menciptakan lapangan kerja, ketiga memperbaiki  akses masyarakat

             kepada  sumber-sumber  ekonomi  terutama  tanah, keempat menata  ulang ketimpangan
             penguasaan pemilikikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dan sumber-sumber agraria,
             kelima mengurangi konflik dan sengketa pertanahan dan keagrariaan, keenam memperbaiki
             dan menjaga kualitas lingkungan hidup, ketujuh meningkatkan ketahanan pangan dan energi

             masyarakat ((Buku Pelaksanaan Reforma Agraria- KSP, 2017).

                  Reforma agraria dapat diartikan secara sederhana sebagai  penataan  kembali struktur
             pemilikan,  penguasaan,  dan penggunaan  tanah/wilayah,  demi  kepentingan petani  kecil,
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217